BOGOR-KITA.com – Bupati Bogor Ade Yasin patut tersenyum. Pasalnya, dua proyek penting terkait infrastruktur di Kabupaten Bogor masuk agenda bahasan dalam rapat kerja dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla membahas permasalahan transportasi di Jabodetabek di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (28/1/2019).
Sejumlah menteri dan kepala daerah di jabodetabek hadir dalam rapat yang berlangsung tertutup. Menteri yang hadir meliputi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Sementara kepala daerah di Jabodetabek, selain Bupati Bogor Ade Yasin, hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Walikota Bogor Bima Arya, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi, Bupati Tangerang, Walikota Bekasi, Walikota Depok dan lainnya.
Bupati Bogor Ade Yasin seusai rapat kerja dengan Wapres Jusuf Kalla, Senin (28/1/2019).
“Untuk wilayah Kabupaten Bogor dua hal yang dibahas. Yakni Jalan Tambang di wilayah Parung Panjang, Gunung Sindur dan sekitarnya, dan Jalan Poros Tengah Timur,” kata Ade Yasin dalam akun instagramnya, Selasa (29/1/2019).
Jalan tambang di wilayah Parung Panjang, Gunung Sindur dan sekitarnya belakangan menjadi isu penting karena hilir mudik truk tambang menjadi keluhan warga. Hilir mudik truk tambang di jalan umum itu tidak saja beberapa kali merenggut nyawa, tetapi juga merusak jalan dan menilbulkan inpeksi saluran pernapasan akibat material tambang yang berceceran. Sebagai solusinya, muncul gagasan membuat jalan khusus truk tambang.
Sementara Jalan Poros Tengah Timur adalah sebuah proyek yang terbengkalai. Jalan yang melintasi sejumlah kecamatan di bagian timur Kabupaten Bogor sepanjang 43 kilometer mulai dari Sentul sampai Istana Cipanas ini, sudah dua kali mendapat gelontoran dana dari pemerintah pusat.
Belakangan gelontoran dana itu terhenti dan pembangunan jalan tersebut terhenti dan terbengkalai sampai sekarang.
Jalan Poros Tengah Timur ini tidak saja penting sebagai alternatif menuju kawasan Puncak yang macet, lebih dari itu, jalan ini membuka daerah terpencil dan menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar, menghidupkan objek wisata yang bertabur, juga sangat bermanfaat bagi ratusan bahkan ribuan pabrik, serta puluhan perumahan/pemukiman yang bertebaran di wilayah timur Kabupaten Bogor itu.
Bagaimana hasil rapat dengan Wapres?
Ade Yasin megemukakan, dua agenda itu yakni jalan tambang dan Jalan Poros Tengah Timur sudah masuk dalam program nasional. “Doakan, mudah-mudahan kedua projeck ini berjalan lancar,” kata Ade yasin. [] Admin