Kab. Bogor

Puskesmas Situ Udik Tingkatkan Kunjungan Ibu Hamil dengan Demo Kuliah Tinggi

BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Kematian ibu menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan.

Komplikasi kehamilan dan persalinan dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan secara teratur. Menurut WHO (2010), Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.

Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator Cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan Antenatal Care pertama kali oleh tenaga kesehatan, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan Cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan Antenatal Care sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan (Kemenkes, 2014).

Baca juga  Libatkan WNA, Pemkab Bogor Gandeng Unpad Susun Raperda Kawin Kontrak

Berdasarkan data Puskesmas Situ Udik Tahun 2017 target yang harus dicapai pada pemeriksaan ibu hamil seharusnya sebesar 95%, namun dari data yang ada target pemeriksaan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya yang ke 4 kali (kunjungan K4) pada trimester 3 hanya mencapat 78%. Padahal pemeriksaan ibu hamil ini sangat penting untuk mengetahui kondisi kesehatan selama masa kehamilan dan mempersiapkan pada saat kelahiran nanti dalam rangka penurunan AKI/AKB. Upaya pemeriksaan kondisi ibu hamil juga penting untuk mengetahui kondisi gizi ibu hamil , mengingat banyak diantara masyarakat yang kurang perduli terhadap gizi Ibu hamil.

Tindak lanjut dari kondisi tersebut Puskesmas Situ Udik membuat terobosan baru dalam upaya meningkatkan kunjungan ibu hamil ke Puskesmas sekaligus memperbaiki gizi ibu hamil. Inovasi yang dibuat oleh Puskesmas yaitu dengan mengadakan demo kuliner yang diberi nama “Demo Kuliah Tinggi (Demo Kuliner Ibu Hamil Tinggi Gizi)”.

Baca juga  Bupati Bogor Copot Kepala dan Dua Staf Puskesmas Situ Udik Usai Viral Video Karaoke

Kepala Puskesmas Situ Udik, drg. Lenny Asyita Cahyani,M.K.M menyampaiakan bahwa inovasi ini merupakan hasil kolaborasi Program Gizi dan Promkes dengan mengadakan penyuluhan kesehatan tentang gizi selama masa kehamilan dan pelatihan (demo masak) kuliner yang bergizi tinggi agar nutrisi ibu hamil dan bayi dapat tercukupi sehingga menjadikan ibu dan bayinya sehat dengan pemanfaatan olahan yang berbahan dasar daun kelor yang merupakan tanaman kesehatan dan tradisional di tanam di Taman Wisata Mujarab “Jamu, Jaga, Raga, Bugar” yang ada di Puskesmas Situ Udik yang diolah menjadi berbagai macam olahan padat gizi.

“Harapannya kegiatan demo masak ini dapat menarik ibu hamil untuk datang melakukan pemeriksaan kesehatan sehingga cakupan kunjungan/ K4 dapat meningkat serta mencegah adanya kasus Stunting,” jelas Lenny.

Baca juga  Yuyud Wahyudin Kemungkinan Bakal Gantikan Ahmad Pusni di DPRD

Demo Kuliah Tinggi dilakukan pada saat kegiatan kelas ibu di posyandu yang tersebar di 4 desa yaitu Situ Udik, Situ Ilir, Sukamaju dan Cemplang. [] Hari/IGA

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top