PT. Jasmine Natural Kosmetik Gandeng Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Bagi Guru Honorer
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Meskipun di tengah keterbatasan yang dialami oleh para guru honorer, nyatanya semangat dan etos kerja mereka masih sangat tinggi. Tak sedikit mereka sanggup mengatasi keterbatasan honor/gaji yang mereka terima. Dengan lapang dada dan ikhlas, mereka tidak melihat berapa rupiah yang mereka dapatkan.
Di banding dengan kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari, tentu akan terlihat sangat kesenjangan antara pemasukan dan pengeluaran. Oleh itu, produser alat kecantikan, PT. Jasmine Natural Kosmetik menggandeng Dompet Dhuafa untuk membantu para guru honorer.
Dana yang terkumpul merupakan hasil pembelian para pelanggan yang bernilai donasi. Kolaboraksi kebaikan bertajuk program “Peduli Guru Honorer” ini sebagai wujud nyata kepedulian PT. Jasmine Natural Kosmetik dan para pelanggannya terhadap mereka yang membutuhkan. Meski kerap dipandang sebagai masyarakat kelas bawah, namun T. Jasmine Natural Kosmetik memandang mereka lah sebenarnya “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”.
Sejak 5 Juni 2022, tim Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa telah melakukan proses kelayakan penerima manfaat melalui survei dan asesmen sebagaimana prosedur yang ditetapkan. Sebanyak 2 (dua) guru honrer di Desa Cibeuteung Muara, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor dinyatakan sebagai penerima manfaat program ini. Pada Jumat (10/6/2022), tim LPM menyalurkan bantuan berupa paket sembako dan santunan kepada keduanya.
Strategic Corporate Partnership Dompet Dhuafa Vini Hidayani menyebutkan, bantuan sembako dan santunan kepada para guru honorer ini sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian kepada guru honorer yang menjadi pejuang pendidikan. Selain itu juga memberikan motivasi bagi guru honorer untuk tetap semangat memberikan manfaat untuk umat.
Satu dari dua guru penerima manfaat program ini bernama Maria Ulfah (40), seorang ibu rumah tangga yang menjadi guru honorer di SMP Djojoredjo Ciseeng. Ia memiki 3 (tiga) anak yang duduk di bangku kuliah, SMA dan satu masih balita. Suami Maria hanya seorang pekerja ojek daring dengan penghasilan yang tak menentu. Walau dengan keterbatasan waktu dan tenaga, sepulangnya dari mengajar, Ia membuka kelas private untuk anak-anak di sekitar rumahnya. Tidak sampai di situ, malam harinya ia mengajar ngaji Alquran di pelataran rumahnya.
Satu penerima manfaat lagi bernama Saepudin (41), seorang ayah dari 2 (dua) anak yang masih dalam usia pendidikan. Sehari-hari, Saepudin mengajar sebagai honorer di beberapa sekolah swasta di Ciseeng dengan beberapa mata pelajaran. Di SMP Islam Bina Insani, ia mengampu mata pelajaran Alquran dan Hadits. Lalu di SMA Islam Terpadu An-Nafi, ia mengampu pelajaran Bahasa Indonesia dan Seni Budaya. Satu lagi di SMA Muhammadiyah Parung, ia mengampu pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Sunda.
Selepas mengajar, Saepudin aktif sebagai sekretaris di sebuah masjid di dekat rumahnya sekaligus mengajar ngaji Iqra bagi anak-anak di sana. Tak hanya itu, ia juga diamanahi menjadi Ketua Mitra Yatim di Kabupaten Bogor.
“Pengabdian Pak Saepudin dan Bu Maria terhadap pendidikan sangat patut diapresiasi. Mereka berdua tak memandang upah/ honor yang ia terima, namun mereka tetap teguh untuk mengabdi terhadap pendidikan anak bangsa,” jelas Tarmizi Akbar, tim penyalur LPM Dompet Dhuafa kawasan Bogor.