BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University Dr. Sofyan Sjaf mengatakan desa merupakan entitas sosial ekonomi paling rentan terpapar Corona. ( https://bogor-kita.com/psp3-ipb-desa-paling-rentan-corona/)
Sofyan Sjaf mengungkap cara taktis mencegah penyebaran Corona dari desa.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Dalam keterangan tertulis diterima BOGOR-KITA.com, Sabtu (21/3/2020), Sofyan Sjaf mengatakan pemerintah pusat perlu membuat regulasi agar dana desa bisa digunakan untuk pengamanan lapisan sosial bawah (kaum miskin) di pedesaan. Pengamanan berupa: kecukupan kebutuhan hidup sehari-hari (kurang lebih 2-3 bulan), pemenuhan standar minimal pencegahan covid19 (hand sanitasizer dan masker).
Sofyan Sjaf melanjutkan pemerintah perlu memberikan insentif ke kaum miskin desa dalam bentuk BLT. BLT dikhususkan untuk mengurangi beban pengeluaran RT keluarga miskin, seperti: listrik, gas, dll;berkoordinasi satu pintu program BLT yang masuk ke desa; membangun dan efektifkan lumbung-lumbung pangan di desa. Lumbung ini berguna untuk menjamin stock pangan;
Kemudian, pemerintah harus memastikan ketersediaan stock dan distribusi pangan dan kebutuhan dasar; melakukan koordinasi dengan pemda untuk menyediakan “tenaga medis atau relawan kesehatan keliling” untuk penanganan dini covid19; dan bebastugaskan karyawan (buruh) industri atau berlakukan sistem bergilir kerja yang ketat dan memenuhi protokol pencegahan covid19.
Untuk pemerintah desa, kata Sofyan Sjaf, lakukan pendataan dengan tepat keluarga miskin dan warga yang teridentifikasi positif covid19; optimalkan peran pemuda desa sebagai relawan yang membantu warga teridentifikasi positif covid19; berkoordinasi dengan pustu untuk penyediaan “rumah isoloasi” bagi warga yang teridentifikasi covid19; bangun dan efektifkan lumbung pangan desa; bentuk satgas pencegahan covid19 di tingkat desa. satgas ini berperan sebagai kontrol keluar-masuk warga desa/orang luar desa, hubungan luar desa, dan pusat informasi covid19; dan koordinasi dengan pemerintah terkait perkembangan covid19 di desanya masing-masing.
Sofyan Sjaf juga meminta civil society atau masyarakat membantu desa dalam bentuk donasi kebutuhan pencegahan covid19, seperti: hand sanitasizer, masker, disinfektan, dll; membantu desa dalam bentuk sedeqah, infaq dan atau sejenisnya untuk memenuhi kebutuhan kaum miskin desa selama pandemi covid19; viralkan ke medsos, kebutuhan-kebutuhan desa dalam pencegahan covid19; khusus perguruan tinggi, bantu desa untuk membangun sistem pendataan covid19; menyerukan melalui akun-akun medsos pribadi untuk mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk kerja bersama membangun solidaritas cegah covid19 dari desa.
Terhadap swasta atau perusahaan diharap membangun konsorsium pengusaha/perusahaan untuk memproduksi secara massal dan masif kebutuhan pencegahan covid19, seperti: hand sanitasizer, masker, disinfektan, dll; menggunakan potensi CSR untuk membantu operasional rumah isoloasi di pedesaan; dan membangun koordinasi dengan pemerintah, pemerintah desa, dan civil society untuk bersama-sama mencegah mewabahnya covid19.
“Saya sadar bahwa covid19 tidak bisa kita perangi atau kita musnahkan. Tetapi kita mampu mencegahnya menjadi wabah. Dunia ini sudah pernah mengalami pandemi yang sama dan berhasil dilalui. InshaAllah saya yakin kita akan bisa melaluinya dengan catatan kita harus kerja bersama,” tandas Sofyan Sjaf. [] Hari