Kab. Bogor

Pramuka Ancuwil I Kabupaten Bogor Silaturahmi ke Kampung Adat Urug

BOGOR-KITA.com, SUKAJAYA – Gerakan pramuka Andalan Cabang Urusan Wilayah (Ancuwil) I Kabupaten Bogor, berkunjung ke tempat bersejarah kampung adat Urug di Desa Urug, Kecamatan Sukajaya, Sabtu (2/11/2023).

Kunjungan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan ilmu dan sejarah Kampung urug. Rombongan itu pun disambut baik oleh Puun atau pemimpin adat Kampung Urug.

Rombongan berjumlah kurang lebih 40 orang dari pengurus kwartir ranting se-wilayah I Kwarcab Kabupaten Bogor, diantaranya Sekretaris Cabang (Sekcab) A. Kosasih, Ancunwil I, Ahyani dan Andalan Cabang Urusan Bina Muda, Ondeng Sofwanudin.

“Kita bertemu dan bersilaturahmi ke tiga tempat, pertama menemui Jaro Urug kemudian ke para Puun disana, dengan tujuan menelusuri sejarah, untuk menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah kampung Urug yang ada di Kecamatan Sukajaya,” ungkap Ondeng Sofwanudin.

Baca juga  Fahutan IPB University Bekali Mahasiswanya Kemampuan Public Speaking

Ia menjelaskan, kampung adat Urug adalah salah satu bagian dari sejarah Kabupaten Bogor sangat perlu dilestarikan serta dijaga. Rumah adat itu harus tetap di pertahankan dengan kebijakan lokalnya, sebagai salah satu budaya bangsa.

“Harus kita jaga dan kita lestarikan supaya nanti sampai ke anak cucu kita. Mereka harus mengetahui sejarah ini dengan segala keunikan dan keistimewaan nya,” jelas pria yang juga Kepala Sekolah di SDN Parakan Muncang ini.

Menurutnya, ada kearifan lokal yang diistimewakan di kampung adat Urug, yaitu para Puun terus melestarikan alam. Hal ini sesuai dengan prinsip di dalam kegiatan pramuka yaitu slogan “kita jaga alam dan alam akan jaga kita”.

Baca juga  Warga Babakan Ciesek Desak Perbaiki Jalan Alternatif Cibogo

“Intinya kita tidak boleh merusak alam, ini selaras dengan kegiatan kepramukaan di Dasa Darma, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia ini cocok sekali dengan kegiatan Pramuka dan adat kebiasaan di Kampung urug,” ujarnya.

Istimewanya kehidupan Kampung adat Urug, tidak hanya menjaga alam hutan tetapi juga dalam hal kebijakan seperti menanam padi misalnya, mereka mempunyai waktu dan hitungan tertentu dalam penggarapan hasil tani nya.

Para sesepuh di Kampung Urug menceritakan, bahwa orang tua kita dulu itu menanam padi dalam satu tahun cukup satu kali, kemudian hasilnya itu di simpan di lumbung padi atau leuit. Padi – padi yang di simpan itu 30 tahun ke depan akan aman,” bebernya.

Baca juga  Kisah Kampung Adat Urug dalam Menjaga Tradisi di Tengah Modernisasi

“Sesepuh di Kampung Urug juga menceritakan, sejarah Kampung adat Urug sudah sejak dari jaman kerajaan Prabu Siliwangi. Dan jadi salah satu tempat yang pernah disinggahi oleh Prabu Siliwangi,” pungkas Ondeng.

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top