Regional

PPKM Darurat Diperpanjang atau Tidak, Ridwan Kamil: Sampaikan Penuh Empati

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta wali kota/bupati di Jawa Barat menunggu keputusan dari pemerintah pusat mengenai PPKM Darurat, apakah diperpanjang atau tidak.

“Saya titip ke kepala daerah untuk menyimak keputusan dari pemerintah pusat dulu. Setelah pengumuman dari pemerintah pusat, silahkan sosialisasikan kepada warganya di kota/kabupaten dengan bahasa penuh empati, kreatif,” kata Ridwan Kamil saat memimpin Rakor Evaluasi PPKM Darurat di Jawa Barat secara virtual, Sabtu (17/7/2021).

Turut hadir juga Wali Kota Bogor, Bima Arya, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Kepala Seksi Tindak Pidsus Kajari Kota Bogor, Rade Satya Parsaoran dan Kasatpol PP, Agustian Syah di Paseban Suradipati, Balai Kota Bogor.

Baca juga  Update Corona di Jabar 7 Juni: Positif Baru 28, Sembuh 99, Nihil Kasus Kematian

Disamping itu, Kang Emil sapaan gubernur menyatakan, Pemprov Jawa Barat telah mengajukan anggaran untuk bantuan sosial (bansos).

“Jadi 65 persen dari warga Jawa Barat di cover bansos ini. Itu akan dilakukan dalam waktu dekat,” tuturnya.

Gubernur juga meminta kepada wali kota/bupati intens berkomunikasi dengan warga. Buatlah testimoni-testimoni dari warga yang sudah menerima bantuan, seperti warga jalanan yang menerima beras, warung atau ada warga yang terdampak PPKM Darurat.

“Jadi bukan hanya angka kasus aja. Diskominfo dari provinsi, kota/kabupaten buat itu,” jelasnya.

Di lain hal Kang Emil juga meminta semua sekretaris daerah (Sekda) untuk mengecek
apakah ada surat refocusing APBD 2021 terkait bansos dalam bentuk BLT atau Bantuan Tunai Langsung.

Baca juga  Survey ke-3 DEEP Depok: Pradi-Afifah 60 %, Idris-Imam 31%

“Mungkin nanti dihitung besarannya.

Karena sebelumnya tahun 2021 ada kekacauan berbasis data, ada yang miskin lama dan miskin baru,” jelas Kang Emil.

Saat ini Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit di Jawa Barat turun dari 91 persen menjadi 81 koma sekian persen.

“Walaupun tidak banyak kita akan terus lakukan upaya-upaya. Terus lakukan sosialisasi (prokes) dan gunakan nasehat-nasehat spiritualitas juga,” kata Kang Emil.

Informasi ini kata dia, merupakan hasil rapat dengan pemerintah pusat yang sifatnya masih terus menunggu dinamika.[] Hari/Prokompim

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top