Nasional

PLN Bakal Periksa kWh Meter Pelanggan Prabayar di Jabar

BOGOR-KITA.com, JAKARTA – Untuk memastikan kWh meter berfungsi dengan baik dan mengukur secara normal, dalam waktu dekat PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat bakal melakukan pemeriksaan terhadap 8 juta pelanggan prabayar di Jawa Barat.

Selain sebagai upaya meningkatkan pelayanan, pemeriksaan juga untuk proses pembaruan perangkat lunak.

Manager Komunikasi PLN UID Jabar Iwan Ridwan menyampaikan, Kamis (25/2/2021) bahwa pemeriksaan kWh meter tersebut dilakukan untuk memastikan alat tersebut berfungsi dengan baik.

“Alat Pembatas dan Pengukur atau APP yang terdiri dari kWh meter dan MCB berfungsi sebagai pengukur pemakaian listrik pelanggan, pengaman sekaligus pembatas arus. Nah, agar penggunaan listrik di rumah pelanggan berfungsi dengan aman, baik dan mengukur secara normal, maka dilakukan pemeriksaan,” kata Iwan sebagaimana dikutip Antara.

Baca juga  Temuan IPB: Daun Torbangun Stimulan ASI, Atasi Stunting

Pihaknya juga mengimbau agar pelanggan tidak perlu khawatir, karena petugas melakukan pemeriksaan berkala.

Menurut data PLN, jumlah pelanggan listrik prabayar PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat pada Januari 2021, naik 8 persen dibanding tahun lalu.

Total pelanggan prabayar pada tahun 2020 sebanyak 7,65 juta, dan kini menjadi 8,28 juta. Jumlah pelanggan tersebut merupakan 54 persen dari total pelanggan PLN di Jabar yaitu sebesar 15,22 juta pelanggan.

Iwan menambahkan bahwa bahwa program pemeriksaan ini dilakukan di seluruh Indonesia dan tidak dikenakan biaya apapun kepada pelanggan.

Pelanggan juga tidak perlu khawatir dengan pulsa yang sudah terisi karena pelaksanaan pemeriksaan atau pembaruan perangkat lunak ini tidak mempengaruhi sisa pulsa.

Baca juga  Dies Natalis ke-59, Rektor: IPB University Untuk Indonesia

Namun, untuk menghindari gagal masuk token, pelanggan diharapkan dapat memasukkan semua token pulsa yang telah dibeli sebelum pelaksanaan pembaruan perangkat lunak.

Selain itu, Iwan juga menghimbau agar pelanggan waspada kepada oknum-oknum yang mengaku petugas PLN dan menawarkan berbagai produk atau layanan tidak resmi PLN seperti boks kWh meter, genset, alat penghemat listrik, jasa pindah tiang listrik, ganti kWh meter dan lain-lain.

“Kami hadir ke rumah pelanggan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, memiliki surat tugas, menggunakan tanda pengenal, memakai pakaian seragam rapi, dan tidak menerima pembayaran tunai,” tutup Iwan. [] Imam

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top