BOGOR-KITA.com, INDRAMAYU – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang akan berlangsung pada 9 Desember 2020, berdasarkan hasil survei yang dirilis Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (Cikom LSI) Network Denny JA pada Kamis (9/7/2020) elektabilitas Daniel Mutaqin Syafiudin menjadi yang terunggul.
Dalam keterangan persnya, Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Network Denny JA, Toto Izul Fatah menjelaskan survei dilakukan pada 25 – 30 Juni 2020 dengan menggunakan metode standar; multistage random sampling, wawancara dilakukan dengan tatap muka dan jumlah responden 440, dengan margin of error 4,8%.
Dikatakan Toto, dalam berbagai simulasi jumlah kandidat, mulai dari 39 calon, 19 calon, 17 calon, 13 calon, 10 calon dan 6 calon, belum ada kandidat yang memiliki elektabilitas moncer. Semua dukungan pemilih masih relative merata ke sejumlah figur. Kecuali, salah satu calon yang potensial didukung Golkar, Daniel Mutaqin Syafiudin (DMS), yang elektabilitasnya selalu di atas figur lain.
“Pada simulasi 19 calon, misalnya, Daniel unggul dengan 19,3%, untuk 17 calon unggul 22% dan dikerucutkan ke 6 calon naik ke 26,6%. Sementara, lima besar di bawah Daniel untuk simulasi 17 calon, ada Taufik Hidayat (12,5%), KH. Syatori (10,9%), Hj. Ami Anggraeni (9,1%), H. Syaefuddin (4,1%),” kata Toto.
Pada simulasi 6 calon, sambung Toto, sejumlah figur di bawah Daniel mengalami kenaikan meski tidak signifikan.
“Taufik Hidayat (17,3%), Hj. Ami Anggraeni (11,6%), H. Syaefuddin (7,0%), Nina Agustina Bachtiar (5,5%) dan Muhammad Sholihin (1,4%). Ada sekitar 30,6% mengaku tidak tahu dan tidak jawab (swing voter),” jelasnya.
Dari simulasi itu, kata Toto, sejumlah figur yang masuk dalam kategori lima besar, sangat potensial bisa menyalip dan mengalahkan Daniel. Meskipun, dari lima calon tersebut kemungkinan ada juga yang akan digaet Daniel sebagai calon wakilnya. “Apalagi, Daniel dari parpol besar pemegang jumlah kursi terbanyak, 22 kursi DPRD.
Namun, sekali lagi, meski mengungguli calon lain, Daniel pun belum masuk kategori aman untuk menang. “Bahkan, dalam sejumlah hal, Daniel sangat rawan terdowngrade, alias potensial merosot elektabilitasnya dengan beberapa catatan yang sering kali disebut sebagai hukum besinya untuk menang,” terangnya.
Salah satunya, kata Toto, terungkap dari temuan survei pada pertanyaan tentang isu negatif para calon. Dari sejumlah figur, Daniel termasuk salah satu yang punya potensi rawan dipersepsi negatif oleh publik di Indramayu. Dan dari temuan survei, isu isu negatif yang terpotret itu punya pengaruh cukup besar yang bisa merontokkan elektabilitasnya.
“Tentu dengan catatan, jika isu-isu negatif tersebut diketahui mayoritas publik dan dipercaya publik. Sebab, bisa saja, isu negatif itu beredar tapi public tak mempercayainya,” tutupnya. [] Hari