Regional

Petinggi Indonesia Mercusuar Dunia Mengaku Terima Ancaman Pembunuhan

BOGOR-KITA.com, KARAWANG – Petinggi IndonesIa Mercusuar Dunia (IMD) Juanda, seorang Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemkab Karawang mengaku ormas IMD merupakan bagian dari King of The King yang dipimpin Joni Fedro yang berkedudukan di Tengerang.

Ketua Umum Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) mengatakan lembaga keuangan yang dipimpinnya merupakan bagian King of The King pimpinan Joni Pedro, tindakan yang dilakukan bukan berita bohong atau hoaks, tapi realitas sesuai data dokumen yang dikantongi sejak 2017.

“Saya sebagai Ketum IMD, merupakan bagian dari King of The King, dan merupakan pemegang mandat untuk membayar hutang Indonesia kepada negara pendonor,” kata Juanda, Kamis (30/1/2020) saat wawancara dengan media.

Baca juga  Kejari Karawang Musnahkan Narkoba Bernilai Miliaran

Dana dari Bank Swiss senilai 60 ribu trilyun dollar sudah terparkir di sejumlah bank di bawah Bank Indonesia, namun uang itu bisa dicairkan oleh pemegang mandat bukan kepada keluarga dan anak Soekarno, waktu penciraan masih menunggu dari pimpinan King of The King .

“Uang itu nilainya sekitar 60 ribu trilyun dolar, masih menunggu mandat pencairan untuk membayar hutang negara,” katanya.

Dia mengaku, anggota IMD tersebar di 34 pronpinsi di Indonesia, di Jawa Barat ada sekitar 300 anggota yang masuk ormas IMD , namun dengan tegas di Kabupaten Karawang tidak ada satu pun menjadi anggota.

“Di Jabar ada 300 anggota yang tersebar di sejumlah kabupaten ,” akunya.

Baca juga  9 Prioritas Pembangunan Jabar Pasca Pandemi di 2021

Lanjut Juanda, spanduk  yang terpasang di Pariaman, Padang, Sumatra merupakan perintahnya dan telah mendapat ijin dari pemerintah setempat dan sudah meminta dan pengurus  anggota di Pariaman,Padang, untuk selalu berkoordinasi karena ini merupakan amanah bukan berita bohong.

“Spanduk yang terpasang merupakan perintah saya dan sudah ada ijin dari pemerintah setempat ,” lanjutnya.

Pasca viralnya video dirinya sebagai Ketua Umum IMD , mendapat ancaman melalui telepon selular atau whatsaap akan dibunuh karena telah meresahkan masyarakat dan menyebarkan berita bohong.

“Saya sudah mendapat ancaman akan dibunuh karena meresahkan masyarakat,” tutupnya. [] Nandang

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top