Hukum dan Politik

Peta Politik pada Pilkada Kota Bogor 2024

BOGOR-KITA.com, BOGOR- Teka teki Surat Tugas DPP Partai Gerinda terjawab sudah.

Karena DPP Partai Gerindra secara resmi sudah memberikan surat tugas kepada Jenal Mutaqin.

Karena sebelumnya masih spekulasi apakah Sendi atau Rayendra yang akan mendapatkan surat tugas dari DPP Partai Gerindra.

Tentu kita harus berikan apresiasi kepada kepada DPP Partai Gerindra tersebut yang memberikan surat tugas untuk menjadi calon walikota atau calon wakil walikota kepada kader murni yang berproses lama di partai Gerindra.

Sekaligus kondisi ini mempertegas dinamika politik di Kota Bogor kurang dari satu bulan menuju tahapan pendaftaran pasangan calon Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bogor semakin menunjukkan kemajuan kristalisasi dukungan partai politik.

Dedie Rachim sudah sejak awal ditugaskan oleh DPP PAN untuk menjadi Calon Walikota Bogor pada Pillada 2024 mendatang, dengan mengantongi 5 kursi.

Baca juga  Gerindra - PKB Koalisi di Pilkada Kota Bogor 2024, Siapa yang Diusung?

Disusul oleh Atang Trisnanto yang secara resmi diberikan surat tugas oleh DPP PKS dengan 12 kursi.

Berikutnya adalah Rayendra yang sudah mendapatkan surat tugas dari DPP PKB dan PPP dengan mengantongi 8 kursi. Yang terakhir adalah DPP Partai Gerindra yang memberikan surat tugas kepada Jenal Mutaqin dengan 6 kursi.

Peta politik sudah terlihat mengkristal, walaupun masing-masing figur masih membutuhkan koalisi dengan partai yang lain kecuali Atang, karena PKS di Kota Bogor mencukupi 20 persen jumlah kursi, sehingga PKS Kota Bogor bisa mengusung sendiri walaupun tanpa koalisi dengan partai lain, walaupun nyaris tidak mungkin.

Dengan demikian hampir dipastikan pemilihan walikota dan wakil walikota Bogor akan diikuti tiga pasangan calon.

Pertama, KIM akan menyatu.

Saya melihatnya dengan Jenal Mutaqin memperoleh surat tugas dari DPP Partai Gerindra, ini mempertegas KIM akan tereplikasi di Pilkada Kota Bogor dengan pasangan calon Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin.

Baca juga  Gerindra dan PAN Kompak Silaturahmi ke PDIP Bahas Koalisi di Pilkada Kota Bogor

Sehingga Rusli berpotensi tidak masuk sebagai pendamping Dedie Rachim.

Sehingga soliditas akan diselesaikan di DPP Partai yang tergabung di KIM.

Kedua, Rayendra. Walaupun yang sudah pasti memberikan surat tugas baru DPP PKB dan PPP namun karena Rayendra sudah menjadi kader PDIP, sehingga potensi besar DPP PDIP akan memberikan rekomendasi kepada Rayendra untuk menjadi Calon Walikota Bogor.

Sehingga ketika PDIP merekomendasikan Rayendra, sudah 14 kursi dikantongi Rayendra dan ini sudah lebih dari cukup untuk mengusung pasangan calon.

Apalagi jika partai lain seperti Nasdem juga ikut bergabung. Namun pilihan alternatif pendampingnya yang masih belum terlihat jelas.

Ketiga, Atang Trisnanto. Berpotensi tidak mendapatkan partai teman koalisi, jika Gerindra bergabung dengan Dedie Rachim dan Nasdem bergabung dengan Rayendra.

Baca juga  Pameran Pembangunan Refleksi Tiga Tahun Kepemimpinan Bima-Usmar

Kecuali Jenal Mutaqin bersedia menjadi wakilnya Atang Trisnanto dengan tidak bergabung dengan KBM.

Namun rasa-rasanya sulit kondisi itu terjadi. Dengan kondisi seperti ini, sudah hampir dipastikan Sendi dan Aji Jaya tidak akan mendapatkan partai politik pengusung. Kecuali di posisi calon wakil walikota. Itupun potensinya ke Rayendra dan ke Atang, karena di faksi politik Dedie Rachim sudah tersedia pilihan untuk mendampinginya.

Tinggal apakah Sendi mau menjadi calon wakil walikota atau tidak. Kalau Aji Jaya saya melihatnya mau-mau aja. Namun kecil kemungkinan Aji bisa mendapingi Rayendra atau Atang. Sehingga ini semakin menegaskan Sendi dan Rayendra berpotensi gugur sebelum pertandingan. [] Yusfitriadi/ Pengamat Politik

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top