BOGOR-KITA.com, BOGOR – Kota Bogor kembali mendapat catatan buruk dalam penanganan covid-19.
Menurut Laporan Analisis Data COVID-19 ini disusun oleh Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 periode 14-20 September 2020 yang dipublikasi di situs covid19.go.id, 22 September 2020, Kota Bogor masih masuk dalam, catatan buruk dalam dua hal. Yakni terkait kematian dan laju insidensi.
Analisis ini dibuat oleh Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 membuat analisa berdasarkan data yang bersumber dari Kementerian Kesehatan, dikonfirmasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) dengan sistem new all record yang kemudian diverifikasi oleh Public Health Emergency Operating Center (PHEOC) dan dikirimkan melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan.
Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 membuat 5 kategori terkait perkembangan kasus covid-19 di Provinsi Jabar, terburuk dan terbaik.
Kelima kategori tersebut adalah,
-Jumlah kasus tertinggi
-Jumlah kasus terendah
-Jumlah insidensi tertinggi
-jumlah insidensi terendah
-Jumlah kematian tertinggi
Analisa diupdate per minggu. Kabupaten Bogor bebas dari lima kategori tersebut, dalam arti tidak masuk dalam kategori terburuk maupun yang terbaik.
Sementara Kota Bogor tercatat dalam dua kategori buruk, terkait laju insidensi dan tingkat kematian. Kondisinya sama dengan analisa yang diupdate 13 September 2020 lalu.
Berdasarkan update data 13 September 2020 lalu, laju insidensi di Kota Bogor tertinggi ketiga setelah Depok dan Kota Bekasi, dengan laju insidensi 70,77 per 100.000 penduduk
Terkait kematian, Kota Bogor tertinggi kedua setelah Depok, dengan angka kematian 2,38 per 100.000 penduduk.
Bagaimana perkembangannya setelah satu minggu?
Berdasarkan update data 20 September 2020, Kota Bogor masih memperoleh catatan buruk dalam dua hal itu.
Terkait insidensi, Kota Bogor masih berada di posisi ketiga tertinggi setelah Depok dan Kota Bekasi dengan laju insidensi 81.55 kasus per 100,000 penduduk. Kondisinya semakin buruk karena laju insidensinya meningkat dibanding data update 13 September 2020.
Selengkapnya sebagai berikut:
Insiden Kumulatif Tertinggi:
Kota Depok: 138.50 kasus per 100,000 penduduk
Kota Bekasi: 125.45 kasus per 100,000 penduduk
Kota Bogor: 81.55 kasus per 100,000 penduduk
Terkait angka kematian, Kota Bogor berada pada posisi kedua tertinggi di Jabar dengan angka 2.38 kasus per 100,000 penduduk. Angkanya sama dengan angka pada data update 13 September 2020.
Selengkapnya sebagai berikut:
Angka Kematian per 100,000 Penduduk Tertinggi:
Kota Depok: 3.39 kasus per 100,000 penduduk
Kota Bogor: 2.38 kasus per 100,000 penduduk
Kota Bandung: 1.94 kasus per 100,000 penduduk Jumlah
Kota Bogor tidak masuk dalam tiga kategori lainnya.
[] Admin