Regional

Pentahelix, Jurus Baru Citarum Harum

BOGOR-KITA.com – Pentahelix, itulah jurus lima unsur yang hendak dilancarkan Citarum Harum demi mengembalikan sungai terpanjang di bumi Priangan kembali menjadi sumber kehidupan.

Dengan kolaborasi A – B- C -G – M, Academician, Business, Community, Government, Media, kelima unsur tersebut harus kompak, saling support, untuk membangun Citarum yang harum, bersih, sehat, dan lestari.

“Hari ini kami menyelenggarakan sebuah gagasan besar, kebencanaan ini bisa kita kurangi resikonya melalui kolaborasi Pentahelix,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, usai menghadiri seminar nasional dengan tema ‘Model Sinergitas Pentahelix-Merawat Alam dan Mitigasi Bencana,’ di Hotel Grand Asrilia, Jumat (22/2/19).

“Selama ini jangan menyangka bahwa urusan hidup kita ini hanya urusan Pemerintah, maka pentahelix ini terbagi lima peran, ada peran pemerintah, pebisnis, universitas, peran komunitas dan peran media,” tambahnya.

Baca juga  Gubernur Jabar soal Pilkada Serentak: Kesampingkan Kompetisi, Fokus Mengabdi

Diharapkan Emil, panggilan Gubernur, dalam waktu lima sampai tujuh tahun ke depan, normalisasi Citarum akan berhasil kalau semua elemen ini kompak. Saat ini, telah dibuat buku pedoman Citarum Harum, di dalamnya memuat masing- masing peran akan mengerjakan apa dengan target apa. Nantinya tiap akhir tahun akan dievaluasi.

“Target harus ada progres 15 – 20 persen setiap tahunnya. Jadi di akhir proses kita harapkan bisa mengembalikan Citarum,” katanya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo, mengatakan dalam kurun waktu 8 tahun terakhir di Indonesia, bencana alam telah menelan sekitar 11 ribu korban jiwa. Korban terbesar diakibatkan gempa bumi, tsunami, diikuti longsor dan banjir.

Baca juga  Tim Penjinak Bahan Peledak Sisir Gereja Di Karawang

“Di Jawa Barat, dalam kurun waktu dua tahun terakhir pun sangat banyak. Kalau kita lihat bentuk- bentuk bencana yang terjadi, Jawa Barat adalah yang terlengkap,” katanya.

Doni menegaskan kalau sumber bencana, rata- rata adalah hasil dari perbuatan manusia. Seperti alih fungsi lahan, tata ruang yang tidak dipatuhi, hingga terjadi peristiwa alam yang selau berulang.

“Mari kita merawat alam, kita jaga alam, maka alam menjaga kita, kalau kita tidak jaga alam, maka musibah akan datang silih berganti,” kata Doni.

Selain itu, Doni juga sempat mengatakan bahwa Jawa Barat terdapat patahan Lembang yang cukup berisiko. Namun dirinya berpesan agar masyarakat tidak terlalu takut, namun harus meningkatkan kewaspadaan. Admin / Humas dan Protokol Setda Jabar

Baca juga  Pilkada Depok, Relawan Idris Lebih Masif Ketimbang Pradi
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top