Kota Bogor

Penegakan Aturan Setengah Hati, Positif Covid-19 Terus Bertambah

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah setengah hati menegakkan aturan untuk mencegah penularan wabah covid-19. Itu sebabnya, jumlah tertular covid-19 terus mengalami peningkatan.

Hal ini dikemukakan pengamat sosial politik Bogor Yusfitriadi kepada BOGOR-KITA,com, Minggu (6/9/2020).

“Faktor utama adalah penegakan aturan yang dibuat oleh pemerintah setengah hati dalam penerapannya,” kata Yus, sapaan akrab Yusfitriadi.

Secara nasional, angka penularan covid-19 saat ini, mencapai 3.000 per hari. Di Kabupaten dan Kota Bogor juga terjadi penambahan, dari yang sebelumnya satu digit (di bawah 10) menjadi dua digit (di atas 10). Akibatnya, lima daerah di Bodebek kini berstatus zona mera, kecuali Kabupaten Bogor.

Yus mengatakan, kesadaran masyarakat, di Indonesia, termasuk di Kabupaten Bogor maupun Kota Bogor masih belum tinggi untuk menerapkan protokol kesehatan. Terlebih untuk membangun budaya dan tradisi kebiasaan baru dalam melindungi dirinya dan orang lain dari berbagai ancaman penyakit terutama covid-19.

Baca juga  Tak Pakai Masker Ditandu ke Pemakaman, Yusfitriadi: Melanggar Perbup

Fenomena ini bukan masalah baru, melainkan sudah diketahui sejak awal. Dalam hal inilah pemerintah seharusnya mengambil peran, yakni terus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan lainnya.

Sekarang ini, aktifitas masyarakat termasuk di Kabupaten dan Kota Bogor sudah nyaris seperti biasa. Aktifitas pemerintah, masyarakat, lembaga simpul masyarakat yang awalnya cukup gencar berupaya memutus penyebaran covid-19, saat ini nyaris tidak terdengar.

“Sehingga sangat wajar jika masalah penularan covid-19 saat ini seakan tidak terkendali,” kata Yus.

Yus menegaskan, masyarakat sudah jenuh dengan informasi-informasi tentabg covid-19, karena mereka juga harus survive dalam memenuhi berbagai kebutuhan dasar hidupnya.

Karena itu, tegas Yus, untuk menekan angka tertular, faktor utamanya adalah penegakan aturan, pemerintah tidak boleh setengah hati dalam menegakkan aturan, pengawasan harus ketat.

Baca juga  15 Mei: Positif Baru Turun Jauh, 480 Jadi 16.496 Orang

“Jika penegakan aturan dan pengawasan sangat lemah, maka inovasi dan kreatifitas apapun, masukan dan saran apapun tidak akan pernah mendapatkan respon yang kuat dari masyarakat,” kata Yus.

Yus kemudian mempertanyakan, dalam kasus Bogor, sudahkan Bupati dan Walikota Bogor melihat aparaturnya bekerja dengan baik dan sesuai aturan di lapangan?

“Saran dan masukan sudah terlalu banyak disampaikan oleh berbagai lapisan masyarakat baik pakar, pengamat, akademisi bahkan masyarakat itu sendiri. Namun jika pemerintah tidak tegas dalam memutus covid-19 ini, maka yang terjadi hanya bancakan anggaran dan tidak jelas kemana ujungnya,” katanya. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top