BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor perlu mengevaluasi anggaran untuk mengantisipasi implikasi virus corona. Hal ini dikemukakan mantan Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman kepada BOGOR-KITA.com, Kamis (5/3/2020).
“Segera mengevaluasi anggaran, dengan pengalokasian dana cadangan untuk mensubsidi apabila dampak corona benar-benar terjadi,” kata Usmar.
Usmar menegaskan, sudah dipastikan daerah tidak akan bisa mengandalkan bantuan pusat. “Kemandirian daerah ditantang dalam hal ini,” katanya.
Usmar menyebut langkah Pemprov Jabar dalam melindungi warganya patut dicontoh. “Dengan menetapkan Jabar sebagai siaga 1, sudah jelas daerah wajib menyiapkan perintah gubernur tersebut,” katanya.
Usmar menambahkan, masyarakat Kota dan Kabupaten Bogor perlu dilindungi dari segala aspek, mulai dari kesehatan, ekonomi, sosial dan lainnya. Memang sekarang belum terasa, tetapi 3 sampai 6 bulan ke depan kondisi ini akan terasa sangat berat.
Pemerintah pusat tidak boleh lost control, karena ini baru terjadi pada 2 orang di Depok. Sebab bagaimana corona terjadi di kota-kota lainnya yang tidak dekat dengan pusat pemerintahan dan pusat kemudahan fasilitas kesehatan. Misalnya terjadi di Kalimantan, maka harus dibawa ke Jakarta.
“Bagaimana coba kebayang tidak protapnya, semua lini akan terlibat, sterilisasi kawasan dan kendaraan angkutnya,” katanya.
Terkait implikasi corona terhadap ekonomi, Usmar mengatakan, pasti ada. Jangka pendek ini mungkin belum terasa, tapi dalam jangka menengah 3 sampai 6 bulan ke depan pasti ada pengaruhnya.
“Kita semua melihat bagaimana negara-negara yang terpapar corona, dapat dipastikan mengalami pelambatan pertumbuhan ekonomi.
“Oleh sebab itu pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor harus melakukan antisipasi dari implikasi yang akan ditimbulkan corona. Caranya mengevaluasi anggaran,” kata usmar. [] Hari