BOGOR-KITA.com – Penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu dari 6 program prioritas Pemoot Bogor Tahun 2016. Hal ini dikemukakan Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman rapat evaluasi penanggulangan kemiskinan di Balaikota Bogor, Rabu (20/1/2016). Rapat dihadiri Sekretaris Tim Penanggulangan Kemiskinan Suharto dan Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Bogor, Toto. M. Ulum.
“Menjadi kewajiban kita untuk bisa mencapai target-target yang telah ditentukan itu,” katanya sambil berharap rapat evaluasi bisa bermanfaat untuk meningkatkan koordinasi dan singkronisasi serta sinergitas semua kegiatan penanggulangan kemiskinan. Usmar menambahkan, masih banyak suara yang mengatakan, kemiskinan di Kota Bogor masih berjalan di tempat, padahal besaran rupiah yang kita anggarkan untuk penanggulangan kemiskinan 2015 sudah terealisasi.
Suharto mengatakan, sampai tahun 2015 penangangan kemiskinan sebetulnya sudah mencapai 107% dari target RPJMD dengan menyerap anggaran sebesar Rp197 milyar yang tersebar pada beberapa SKPD. Namun demikian Suharto mengakui perlunya dilakukan pembuktian tentang pencapaian tersebut.
Oleh karena itu, pada tahun 2015 pihaknya bekerjasama dengan BPS melakukan pendataan secara langsung untuk mengetahui angka kemiskinan yang pasti di Kota Bogor. “Dalam waktu dekat mungkin kita sudah dapat mengetahui angka kemiskinan karena saat ini sudah dalam tahap finalisasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut Suharto menyampaikan, untuk tahun 2016 anggaran penanggulangan kemiskinan meningkat menjadi Rp 240 miliar. “Dengan anggaran yang meningkat tentunya kita harus mencoba untuk mencermati bagaimana target bisa tercapai dan bagaimana angka kemiskinan bisa menurun,” lanjutnya.
Peningkatan anggaran di tahun 2016 diperlukan untuk melakukan intervensi pada 8 urusan seperti urusan ketahan pangan, urusan pemberdayaan masyarakat, urusan perumahan rakyat, urusan pendidikan dan kesehatan. Orang miskin yang akan diintervensi kurang lebih mencapai 49.522 jiwa. [] Admin