Jenal Mutaqin
BOGOR-KITA.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sampai saat ini belum memutuskan soal kelanjutan optimalisasi Terminal Baranangsiang. Sudah ada dua kali rapat konsultasi antara Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto dan DPRD Kota Bogor. Namun, permasalahan optimalisasi Terminal Baranangsiang belum ada kejelasan maupun kelanjutannya sampai saat ini.
Berbicara dengan BOGOR-KITA.com di Bogor, Rabu (18/3/2015), Ketua Komisi A DPRD Kota Bogor, Jenal Mutaqin mengatakan, saat rapat konsultasi, walikota mengatakan bahwa masalah terminal harus dibahas secara khusus, dan sampai saat ini belum ada kelanjutan apapun. “Sampai sejauh mana proses dan tahapan optimalisasi yang dilakukan oleh Pemkot Bogor, sama sekali tidak diktahui oleh dewan,” kata Jenal.
Jenal menjelaskan, yang dibahas dalam rapat konsultasi itu hanya soal masalah tehnis pembangunan underpass di Terminal Baranangsiang, tidak khusus membahas soal kelanjutan optimalisasi. “Saya ingin mendapatkan infrormasi yang cukup serta komprehensif, baik soal perjanjian antara Pemkot Bogor dengan pihak ketiga maupun lainnya. Tapi Pemkot Bogor belum juga bisa memberikan keputusan maupun infomasi soal kelanjutan optimalisasi itu,” jelasnya.
Menurut Jenal, pro dan kontra dalam setiap kebijakan pemerintah merupakan hal yang wajar. Dalam hal ini Pemkot Bogor harus mampu meminimalisir kemungkinan terjadinya benturan maupun konflik dengan masyarakat.
Ditanya sikap dewan, Jenal mengemukakan, dengan situasi kondisi seperti ini, dewan juga belum bisa mengeluarkan rekomendasi apa-apa. “Karena Pemkot Bogor juga belum melakukan apa-apa, baik keputus maupun mengkomunikasikan tentang kelanjutan kerjasama dengan pihak ketiga itu,” katanya.
Sebelumnya, Dekan Fakultas Hukum Universitas Pakuan Bogor, Iwan Darmawan mengimbau Pemkot Bogor mengevaluasi ulang perjanjian dengan pihak ketiga, yakni PT PGI. (Baca: https://bogor-kita.com/index.php/2012-09-25-09-38-51/1109-masih-terbengkalai-iwan-darmawan-nilai-pemkot-perlu-evaluasi-perjanjian-dengan-pt-pgi) [] Yuda