Kab. Bogor

Pemkab Bogor Terus Berupaya Turunkan AKB dan AKI

Workshop Sosialisasi Program Keluarga Berencana Pasca Persalinan, yang berlangsung secara virtual  di Ruang VIP A Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kamis (4/2/2021).

BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Untuk mengoptimalkan program KBPP (Program Keluarga Berencana Pasca Persalinan) perlu rekrutmen dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan perlu diintegrasikan dengan pelayanan maternal neotanal, monitoring dan konseling.

Hal ini dikemukakan Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Bogor, Deni Ardiana dalam Workshop Sosialisasi Program Keluarga Berencana Pasca Persalinan, yang berlangsung secara virtual  di Ruang VIP A Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kamis (4/2/2021).

Pelayanan maternal dan neonatal adalah pelayanan akselerasi penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) yang terdiri dari tata laksana emergency sampai dengan nifas dan bayi sampai usia 28 hari.

Deni Ardiana mengatakan,  Workshop Sosialisasi Program Keluarga Berencana Pasca Persalinan (KBPP), merupakan salah satu upaya Pemkab Bogor guna terus menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Bogor.

Baca juga  Berduka untuk Anggota KPPS Meninggal Dunia, Rudy Susmanto: Mereka Pahlawan Demokrasi

Deni Ardiana mengatakan KBPP secara global telah diakui sebagai salah satu strategi kunci penurunan angka kematian ibu dan bayi, karena dengan memberikan jarak yang sehat pada kehamilan akan menurunkan risiko terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi baru lahir.

“Keberhasilan program ini harus didukung dengan sosialisasi dan edukasi . Tentunya dengan melibatkan dan kerja sama pihak swasta dan media,” paparnya.

Deni menjelaskan, program Keluarga Berencana selain sebagai upaya pengendalian pertumbuhan penduduk juga bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi.

“Berdasarkan data tahun 2019 di Kabupaten Bogor dari 117.350 kelahiran,  terdapat 28 kematian ibu dan 109 kemaian bayi. Hal ini harus menjadi keprihatinan kita bersama karena kematian ibu saat melahirkan sesungguhnya dapat dicegah melalui perencanaan dan pemeriksaan kehamilan,” tegasnya.

Baca juga  Covid-19 Kota Bogor 27 Juni 2021: Positif 262, Sembuh 20, Kasus Aktif 3.003

Deni berharap, kegiatan bisa menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan dan penanganan kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Bogor.

Mulai dari menganalisa permasalahan, menghitung cost dan benefit, hingga menghasilkan rekomendasi strategis, guna mengoptimalisasi program Keluarga Berencana Pasca Persalinan yang sesuai di era pandemi khususnya di Kabupaten Bogor.

“Semoga dalam tiga tahun ke depan Kabupaten Bogor dapat meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan  bayi  baru lahir serta anak melalui peningkatan cakupan pelayanan KBPP yang berkualitas,” harapnya. [] Hari/Diskominfo Kabupaten Bogor

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top