BOGOR-KITA.com – Pemerintah Kabupaten Bogor memasang target menekan kemiskinan hingga 6,38% pada akhir 2023. Saat ini, dari 5,8 juta penduduk 7,14% persen atau sekitar 400 ribu jiwa masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Hal tersebut dikatakan Bupati Bogor Ade Yasin saat memberikan sambutan di acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Bogor Tahun 2019 yang dilaksanakan di Gedung Tegar Beriman, Selasa (17/9/2019).
Menurutnya Program Keluarga Harapan (PKH) bias memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
“PKH di Kabupaten Bogor sudah dilaksanakan sejak 2007 hingga 2019, telah menjangkau 40 kecamatan, 415 desa dan 19 kelurahan dengan sasaran 128.794 Rumah Tangga Miskin (RTM) atau 2,2% dari 5,8 juta penduduk,” kata Ade Yasin.
Ia pun menambahkan, Pemkab Bogor sendiri sangat terbantu dengan adanya Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial, untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan keluarga, khususnya pada kategori Keluarga Sangat Miskin (KSM).
Untuk mencapai target menekan kemiskinan hingga 6,38% pada tahun 2023, di antaranya dengan menargetkan setiap pendamping PKH menaikkan 5 peserta PKH atau graduasi warga miskin.
“Untuk mendorong program PKH kami telah menyiapkan insentif Rp 350 ribu per bulan serta menyiapkan bantuan hukum kepada pendamping PKH,” lanjut Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor Rustandi menyampikan terima kasih kepada seluruh anggota dan relawan sosial yang ada di Kabupaten Bogor. “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam membantu pelaksanaan pengentasan kemiskinan, Program Keluarga Harapan (PKH) ini sangat bermanfaat untuk masyarakat,” kata Rustandi. [] Hari