Pastikan Progres Pembangunan dan Evaluasi Kesiapan Penanganan Covid-19, Wagub Jabar Kunjungi RSUD Kota Bogor
BOGOR-KTA.com, BOGOR – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meninjau pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, pada Rabu (9/11/2022).
Selain itu, kedatangannya itu untuk memastikan pengerjaan blok I RSUD Kota Bogor yang berbiaya Rp45,6 miliar bersumber dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Uu juga datang untuk mengevaluasi kesiapan penanganan kasus Covid-19 di Kota Bogor.
“Hari ini saya ditugaskan oleh pak gubernur ke Kota Bogor. Ada dua tugas, pertama evaluasi pembangunan yang bersumber dari APBD provinsi. Pak gubernur konsen terhadap pembangunan infrastruktur dalam bidang rumah sakit, beberapa kota kabupaten dibantu,” ungkap Uu kepada wartawan.
Dari hasil evaluasi di lapangan, kata Uu, progres pembangunan blok I sampai saat ini menunjukkan deviasi positif 9 persen. Bahkan merk dan ukuran barang yang digunakan dalam pembangunan sesuai dengan Bistek.
“Alhamdulillah apa yang disampaikan pak wali ini ada progres positif sampai 9 persen, bahkan saya cek secara langsung di bistek tentang ukuran, merk-merk yang harus dipakai sesuai dengan rencana,” katanya.
Menurutnya, alat kesehatan (alkes) di RSUD Kota Bogor sudah memadai. Namun untuk pembangunan infrastruktur penunjang alkes masih banyak anggaran yang dibutuhkan. Untuk itu, pihaknya berharap dapat mengalokasikan kembali kebutuhan akan anggaran tersebut.
“Mudah-mudahan di tahun-tahun akan datang Pemprov bisa membantu lagi, karena ini strategis sekali, yang datang bukan hanya dari kota Bogor termasuk Kabupaten Bogor. Dan kita dorong dengan adanya kenaikan kelas (RSUD Kota Bogor) akan menambah pelayanan prima kepada masyarakat,” ucapnya.
Selanjutnya, untuk tugas kedua, dirinya memonitor secara langsung kesiapan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor seandainya terjadi pandemi Covid-19 gelombang ketiga. Hal ini dikarenakan pengalaman pada saat lonjakan kasus Covid-19 gelombang kedua belum siap.
“Tapi bukan berati pemerintah daerah seolah-olah menantang dengan adanya Covid-19, tidak seperti itu. Ini mungkin kata orang sedia payung sebelum hujan karena pengalaman sebelumnya. Alhamdulillah di sini semua sudah siap, tenaga kesehatan termasuk dokter juga, bahkan jalur khusus jika ada pasien Covid-19 berbeda dengan pasien lain, bahkan anggaran pun sudah dipersiapkan,” jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 ia mengimbau pemerintah kota dan kabupaten untuk melakukan penguatan kembali Satgas Covid-19 di tingkat kecamatan, kelurahan dan desa.
“Saya menguatkan kembali kepada kepala daerah untuk mengaktifkan kembali Satgas yang ada di tingkat kecamatan, kelurahan dan desa, maka tidak menutup kemungkinan saya mengimbau untuk mengadakan minimal rapat awal seperti yang dilakukan provinsi di internal satgas kami dengan Forkopimda dan lainnya, supaya kita bisa mengantisipasi, tapi mudah-mudahan tidak terjadi (lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga),” terangnya.
Sementara, Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan bahwa Pemkot Bogor secara kesiapan anggaran untuk penanganan Covid-19 tetap ada dialokasikan dalam APBD sekitar Rp23 miliar dan pada pos anggaran biaya tidak terduga (BTT) sekitar Rp5,6 miliar.
“Termasuk kesiapan nakes, alkes, oksigen. Tapi mudah-mudahan tidak terjadi. Hari ini saya juga laporkan ke pak Wagub, pasiennya 13 orang dengan 1 pasien di ICU dan secara umum kondisinya ringan atau sedang, jadi belum ada indikasi yang melebihi tingkat keparahan dari varian-varian sebelumnya,” ungkap Bima.
Selanjutnya, terkait progres pembangunan blok I RSUD Kota Bogor, Bima Arya mengatakan sejauh ini proses pengerjaan telah mencapai 70 persen. Capaian juga menunjukkan deviasi positif dari target pembangunan yang telah ditentukan.
“Jadi kami laporkan pembangunan berjalan sudah 70 persen, on the track, bahkan deviasi tinggi sekitar 9 persen, dan insyaallah nanti di akhir Desember akan diresmikan oleh pak gubernur dan Menteri Kesehatan,” pungkasnya. [] Ricky