Kota Bogor

Musim Hujan, 112 Pohon di Kota Bogor Dinyatakan Rawan Roboh

BOGOR-KITA.com – Kepala Bidang Pertamanan pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor Agus Gunawan mencatat dari 516 pohon yang sudah teridentifikasi kesehatannya, ada 112 pohon yang dinyatakan rawan roboh atau ber-KTP (Kartu Tanda Pohon) merah.

Untuk itu, ia bersama timnya terus berupaya melakukan pencegahan dini terhadap pohon-pohon yang teridentifikasi ‘sakit’ yang tersebar di sejumlah titik jalan protokol di Kota Bogor.

“Untuk pohon-pohon yang memang sudah rawan roboh karena tingkat keroposnya di atas 50 persen, kita lakukan penebangan agar tidak membahayakan pengguna jalan,” ujar Agus saat ditemui di kantornya, Rabu (16/1/2019).

Agus menambahkan, melalui program KTP-nisasi pohon yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitabng) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu, pohon-pohon di Kota Bogor bisa diidentifikasi kesehatannya dengan melihat tingkat kekeroposan.

Baca juga  Wali Kota Berkantor di Kelurahan Kedung Badak, Warga Minta Pembangunan Rusunawa Cimahpar Direalisasi

Pohon dengan KTP berwarna hijau menandakan pohon sehat atau tingkat keroposnya dari 0 sampai 30 persen. Pohon dengan KTP berwarna kuning menandakan pohon kurang sehat karena tingkat keroposnya sudah diatas 30 persen sampai 50 persen. Sementara untuk pohon ber-KTP Merah menandakan tingkat keropos pohon mencapai diatas 50 persen dan rawan tumbang.

“Pohon yang ber-KTP Kuning kami lakukan penebangan dahannya untuk mengurangi beban pohon akibat adanya kekeroposan. Kalau yang di atas 50 persen lebih langsung kami tebang,” jelasnya.

Langkah penebangan pohon ini, lanjut Agus, sebenarnya bentuk pencegahan dini. Tetapi pihaknya pun tetap tidak bisa memprediksi pohon-pohon yang sehat tidak akan tumbang kalau terjadi bencana alam atau ulah manusia yang kerap membuang sampah cairan ke akar pohon dan membuat akar menjadi busuk. Pasalnya pernah terjadi pohon yang dahannya patah meski tidak terkena hujan atau angin kencang. Hal itu ternyata dikarenakan dahan kering akibat cuaca panas.

Baca juga  Bima Arya: Saya Belajar Banyak dari Pak Jokowi

“Kami juga melihat umur ekonomis dari pohon, rata-rata umur pohon itu 80 tahun kalau sudah lewat dari 80 tahun pohon jadi lemah dan antisipasinya pohon akan kami tebang,” pungkasnya. [] Admin/Humas Kota Bogor

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top