Nasional

La Nina Pengaruhi Nelayan Kecil, Antisipasi Pasok Ikan

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – La Nina pasti pengaruhi tangkapan ikan nelayan kecil. Sementara 90 persen nelayan Indonesia adalah nelayan kecil. Oleh sebab itu, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi berkurangnya pasok ikan.

“Kejadian La Nina akan sangat berdampak kepada aktivitas dan penghasilan nelayan Indonesia yang berjumlah sekitar 2,7 juta jiwa, di mana hampir 90 persen nelayan Indonesia merupakan nelayan kecil dengan kapasitas kapal/perahu kurang dari 5 Gross Ton (GT),” kata Dr Bisman Nababan, Pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) yang juga dosen IPB University di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (ITK-FPIK) dalam rlis dari IPB University kepada BOGOR-KITA.com, Rabu (4/11/2020).

Akibat rendahnya kapasitas dan kemampuan perahu/kapal nelayan ini maka kegiatan nelayan Indonesia sangat tergantung kepada kondisi cuaca. “Umumnya bila kondisi cuaca banyak turun hujan, yang diikuti dengan relatif tingginya gelombang air laut, maka nelayan menjadi takut dan enggan melaut,” ujarnya.

Baca juga  Wacana Hak Angket DPR, Apakah Bisa Batalkan Hasil Pemilu?

La Nina merupakan fenomena anomali iklim dunia yang secara umum mengakibatkan banyak curah hujan di wilayah Indonesia.

Kejadian La Nina dapat diprediksi melalui perbedaan tekanan udara di Tahiti dan Darwin. Bilamana perbedaan tekanan udara di kedua wilayah ini lebih dari 10 maka kondisi cuaca dapat dikategorikan ke dalam kejadian La Nina. Dan sebaliknya bila nilai perbedaan tekanan udara pada kedua wilayah tersebut kurang dari minus 10 maka kondisi cuaca dapat dikategorikan kepada kejadian El Nino Southern Oscillation (ENSO).

Dalam penelitiannya, Dr Bisman juga menjelaskan bahwa jumlah tangkapan ikan yang didaratkan di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat terlihat relatif lebih rendah pada bulan-bulan saat La Nina dibandingkan dengan bulan-bulan normal dan bulan-bulan El Nino. Kandungan konsentrasi klorofil-a di perairan Pelabuhan Ratu dan sekitarnya juga menunjukkan nilai yang lebih rendah pada saat La Nina dibandingkan pada bulan normal dan bulan El Nino.

Baca juga  Sejumlah Aktivis Dukung AM Sangadji jadi Pahlawan Nasional

“Dengan demikian, untuk mengantisipasi kekurangan pasokan ikan akibat kejadian La Nina ini maka pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis sekarang dan di masa depan.

Langkah strategis itu antara lain, penyediaan informasi yang akurat dan real time tentang kondisi cuaca, angin, dan tinggi gelombang. Informasi ini harus up to date dan dapat berskala regional/provinsi serta dapat diakses oleh seluruh nelayan di Indonesia.

Perlu juga semua stakeholder terkait, khususnya pemerintah mengedukasi para nelayan yang relatif memiliki tingkat pendidikan rendah untuk dapat mengikuti informasi terkini dengan memberikan training terkait Internet of Things (IoT).

“Selain itu, pemerintah perlu meningkatkan atau memberikan subsidi kepada nelayan agar dapat memiliki kapal berkemampuan besar (lebih dari 30 GT) sehingga mereka tidak selalu bergantung kepada kondisi cuaca. Dengan semakin meningkatnya kemampuan perahu/kapal nelayan untuk mengambil ikan di laut lepas, maka pasokan ikan akan semakin besar dan semakin meningkatkan devisa dari perikanan dan kelautan kita”, pungkasnya. [] Admin

Baca juga  Pemerintah Apresiasi Dompet Dhuafa Bangun Rumah Permanen Bagi Penyintas Banjir Pakistan

 

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top