Kota Bogor

Komisi III Minta Pemkot Perketat Pengawasan Bangunan Liar

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Adityawarman Adil meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memperketat pengawasan bangunan liar dan mempersiapkan drainase dengan baik.

Hal itu diungkapkan Adityawarman karena Kota Bogor beberapa waktu lalu mengalami banjir di beberapa titik akibat adanya bangunan liar yang menutupi saluran air.

Selain itu, Adit juga meminta pemerintah mengintegrasikan pengelolaan sampah dengan program swadaya masyarakat.

“Terkait banjir di beberapa titik Kota Bogor karena adanya bangunan liar yang menutupi drainase dan penumpukan sampah, saya meminta agar pengawasan pendirian bangunan di pemukiman. Karena bangunan-bangunan liar di atas saluran air atau drainase merugikan masyarakat banyak sehingga pengawas aparatur wilayah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait harus ditingkatkan,” ungkap Adit, Minggu (1/11/2020).

Baca juga  Program Naturalisasi Berhasil Kurangi Sampah Ciliwung 

Dengan demikian, lanjut Adit, hal ini menjadi catatan penting, karena ketika ada pembangunan besar seperti pembangunan tol BORR harus disiapkan drainase yang memadai.

“Jadi setiap ada pembangunan jalan, disiapkan drainasenya jangan terpisah-pisah kegiatannya. Air sesuai kodratnya atau fitrah alaminya selalu menuju tempat yang lebih rendah. Tentu, dengan kontur Kota Bogor yang lumayan banyak daerah yang berbeda ketinggian, tentu wilayah yang lebih rendah banyak dirugikan apabila drainasenya tidak bagus,” katanya.

Adit mengatakan, masalah sampah juga menjadi permasalahan di kota-kota besar pada umumnya, jadi harus punya pengolahan sampah yang terintegrasi antara program pengolahan sampah pemerintah kota dengan program swadaya masyarakat.

“Ya, sehingga diharapkan bisa mereduksi sampah di Kota Bogor yang kalau tidak ditangani dengan baik menyebabkan banjir dan lainnya,” tandasnya.

Baca juga  Kapolsek Cileungsi Dikunjungi Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor di Posko Terpadu

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menuturkan, saat memantau  pembuangan sampah, menemukan kemajuan yaitu berkurangnya tumpukan sampah di sekitar sungai Ciliwung. Namun Bima menemukan adanya bangunan liar di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung serta pencemaran lingkungan dari pabrik tahu yaitu dengan membuang limbah ke sungai.

“Ini ekspedisi khusus di long weekend, disisir beberapa titik sampah dan kami ingin antisipasi mengurangi resiko banjir saya perintahkan dititik-titik adanya penumpukan sampah dibersihkan oleh warga, satgas Ciliwung dan OPD terkait,” ungkap Bima.

Banyak berkurangnya sampah ini tambah Bima, karena intensitas Satgas Ciliwung melakukan pembersihan juga edukasi ke masyarakat.

Terkait bangunan liar yang menjorok di sepadan sungai, Bima mengatakan  tidak mudah mengawasi bangunan liar tersebut, tetapi dirinya meminta aparatur untuk menertibkan.

Baca juga  Pakar IPB: Manfaatkan Teknologi Indraja Satelit untuk Optimalkan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Indonesia

 

“Yang paling banyak sampah rumah tangga, limbah medis dan kebanyakan sterofoam. Saya merencanakan akan membuat kebijakan bagaimana kita melakukan penggunaan sampah sterofoam,” pungkasnya. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top