BOGOR-KITA.com – Program konversi angkot yang menjadi salah satu program Pemerintah Kota Bogor, sampai hari ini masih mendapatkan penolakan dari sopir angkot konvensional.
Setelah ditunda pengoperasiannya selama lebih dari seminggu sejak didemo oleh sopir angkot konvensional, hari ini Senin (12/11/2018) angkot modern kembali beroperasi namun mendapat penolakan lagi.
Menanggapi hal tersebut Ketua Organda Kota Bogor M. Ishack A R merasa prihatin, karena menurutnya badan hukum yang sudah berinvestasi akan merugi jika hal tersebut terulang kembali.
“Program ini ada karena kita harapkan rerouting ini bisa menambah pendapatan, kesejahteraan untuk sopir dan pemilik. Kalau belum apa apa sudah dirongrong (demo) begini bagaimana ke depannya,” ungkapnya.
Dengan adanya penolakan yang menjadi penghambat program pemerintah ini, Ishack menginginkan adanya ketegasan dari Pemkot (Dishub) dalam menjalankan tugas yang sudah dituangkan di dalam SK Walikota tahun 2018.
“Saya prihatin dengan keadaan ini karena badan hukum yang sudah berinvestasi, sekarang tinggal ketegasan pemerintah daerah untuk menindaknya,” imbuhnya.
Ishack juga menilai bahwa program rerouting yang dicanangkan oleh Walikota Bima Arya yang tertuang dalam SK Walikota sudah gagal dijalankan oleh Dishub, karena dengan jangka waktu sembilan bulan sejak ditandatanginya SK seharusnya program rerouting sudah bisa berjalan dengan baik tanpa adanya kendala.
“Kita malu sebagai organisasi yang ada di lingkungan perhubungan, malu, karena baru kali ini ada Kadishub yang gagal menjalankan program pemerintah dan tidak tegas,” katanya.
Ishack juga menambahkan bahwa seharusnya Kadishub itu harus tegas dan mau turun kelapangan untuk menyelesaikan masalah dari akarnya.
“Memang kalau menurut saya Kadishub itu harus setengah preman agar para sopir dan pemilik angkot tunduk dan patuh serta sudah pasti tahu lapangan,” tutupnya. [] Fadil