Regional

Kasus DBD di Darangdan Purwakarta Cenderung Meningkat

BOGOR-KITA.com, PURWAKARTA,-Kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta sejak beberapa waktu terakhir cenderung meningkat.

Demikian disampaikan Kepala UPTD Puskesmas Darangdan, H Tarso saat ditemui di Kantor Puskesmas Darangdan yang berlokasi Desa Darangdan Kecamatan Darangdan, Purwakarta, Selasa (14/1/2020).

“Iya diagnosa sementara penyakit DBD di kecamatan cenderung naik,” ujarnya.

Meski begitu pihaknya mengaku sudah menanggulangi untuk memutus mata rantai penyeberan penyakit yang diakibatkan nyamuk aedes aegipty itu.

“Upaya yang kami lakukan yaitu selain fogging juga melaksanakan sosialisasi ke pemerintah desa untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di tempat- tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” katanya.

Meski jumlah kasus belum bisa diketahui secara rinci, namun berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun hampir semua ruang rawat inap di Puskesmas Darangdan dihuni oleh pasien terjangkit DBD.

Baca juga  Update Covid-19 di Depok Per 20 Januari: Sembuh 3 Kasus, Positif 105 Kasus, Meninggal Nihil

Di tempat yang sama, salah seorang pasien Eman Suherman (49) Warga Kampung Karang Kencana Rt 01/01 Desa Sadarkarya Kecamatan Darangdan mengaku awalnya mengalami mual, meriang dan sakit tulang seluruh tubuh.

“Katanya terserang DBD,” ujar Eman.

Tak hanya Eman, pasien lain yang nampak terkulai lemas yaitu Muhamad Aiman (12) warga Kampung Depok Rt13/05 Desa Depok yang juga mengalami penyakit serupa.

“Sudah dua hari anak saya panas tinggi dan harus dirawat di sini,” kata ibu pasien, Siti Aisah (40).

Sebelumnya, seorang anak berusia belasan tahun di wilayah Desa Linggamukti, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Muhamad Nazwar Alamin meninggal dunia setelah terjangkit demam berdarah dengue (DBD), pada Sabtu (4/1/2020).

Baca juga  Bima Canangkan Gerakan Serentak Tumpas DBD

Sekdes setempat sekaligus ayah dari Muhamad Nazar Alamin (11), Udus Sutisna membenarkan peristiwa yang menimpa anak keduanya tersebut.

Udus mengungkapkan, sebelum meninggal dunia, putranya mengalami demam tinggi, kemudian Udus membawa putranya ke salah satu klinik yang ada di wilayah Kecamatan Darangdan.

“Tak lama kemudian pihak klinik menyarankan agar membawa anak saya ke Puskesmas setempat. Namun pihak puskesmas kembali menyarankan untuk membawanya ke rumah sakit, karena kondisi anak saya tak kunjung membaik,” ungkap Udus saat ditemui di kantor Desa Linggamukti, Selasa (14/1/2020).

Segala upaya telah dilakukan Udus untuk kesembuhan anaknya itu. Namun apa dikata takdir berkehendak lain, pada Sabtu (4/1/2020) anak yang akrab disapa Nazar itu tutup usia di rumah sakit. [] Heru

Baca juga  Warga Plered Purwakarta Mulai Diserang DBD
Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top