BOGOR-KITA.com – Menurut saya, isu netralitas yang dibawakan oleh pemerintah, golongan apapun yang mengatakan kampus harus netral terhadap politik itu memang benar dan harus.
Hal tersebut dikemukakan kader PMII Kota Bogor, M. Hafiz Azami dalam keterangan tertulis melalui pesan Whatsapp kepada Bogor-Kita.com di Bogor, Senin (28/1/2019).
Lebih lanjut, menurut mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun ini, lembaga kampus, institusi tidak boleh mendeklarasikan keberpihakan politik. Akan tetapi mahasiswa, organisasi, komunitas yang berada di mahasiswa itu harus diperbolehkan. Karena di kampuslah mahasiswa belajar bersikap, bertindak dan menentukan pemimpin mana yang menurutnya baik dan tidak.
“Jika banyak perbedaan justru di situlah demokrasi,” tegas Hafidz.
Hafidz melanjutkan, sekarang tinggal bagaimana kampus menjadi sarana kajian ilmiah dan rasional terhadap calon yang didukung.
Menurutnya isu netral dari politik membuat mahasiswa cenderung apatis bahkan acuh tak acuh terhadap politik.
“Bisa dicek pelbagai survei obrolan mahasiswa di kumpulan – kumpulan, sangat jarang kumpulan mahasiswa mengobrolkan isu hangat politik. Sehingga isu netralitas dari politik di kampus adalah agenda politik itu sendiri untuk menjauhkan mahasiswa dari politik,” tutupnya.
Sebelumnya, gabungan Organisasi Mahasiswa Kampus Institut Pertanian Bogor (ORMAWA IPB) melakukan longmarch dari Gedung Graha Widya Wisuda menuju gedung Rektorat IPB dalam rangka aksi yang dilakukan sebagai aspirasi mahasiswa untuk menjaga netralitas kampus dari politik praktis (27/1/2019).
Gerakan tersebut dilakukan setelah Prof. Rhenald Kasali selaku pemateri pada acara pelantikan seluruh ORMAWA IPB memberikan kuliah umum bertema “Leadership in The Disruptive Era”. Namun para peserta yang mengikuti kuliah umum, menilai bahwa materi-materi yang diberikan mengandung unsur politik praktis. Materi pun dinilai melenceng dari tema utama yang seharusnya menyampaikan soal ‘leadership’. [] Hari
