BOGOR-KITA.com – Jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Leuwiliang dalam waktu dekat ini akan melakukan inspeksi terkait munculnya keluhan dari para ibu rumah tangga soal naiknya harga harga kebutuhan pokok dan sayuran seperti Telur, Cabai, Bawang merah, Tomat dan Bawang Putih, padahal bulan puasa masih sebulan lagi.
Camat Leuwiliang Chairuka Jhudyanto, di kantornya, Kamis (29/3/2019) mengatakan, inspeksi yang akan dilakukan oleh Muspika Leuwiliang bukan hanya pada harga sayuran cabai, bawang dan tomat saja, melainkan juga akan menyidak apakah ada pedagang nakal yang diam diam menjual ayam tiren, bahkan menjual makanan mengandung borak maupun bahan pengawet berbahaya lainnya, termasuk pihaknya akan melakukan pengecekan pada tera timbangan milik semua para pedagang.
Camat menambahkan, kenaikan harga sembilan bahan pokok hal yang biasa saat menjelang bulan puasa.
“Tapi karena bulan puasa ini masih sebulan lagi, yaa…bisa saja kenaikan harga itu karena dipicu oleh ulah pedagang nakal,” kata Camat Chairuka.
Muspika juga akan melakukan penertiban terhadap para PKL yang berjualan di sepanjang bahu kiri dan kanan Jalan Raya Leuwiliang yang sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.
“Pokoknya jelang Ramadhan tahun ini kami akan lakukan penertiban, baik terhadap para pedagang nakal yang bermain main dengan timbangan atau menjual ayam tiren maupun menjual makanan mengandung pengawet berbahaya. Kami akan merazia para pedagang petasan, apalagi bulan puasa tahun ini katanya akan terjadi kemarau panjang, sehingga dampak petasan bisa menjadi sangat berbahaya.”tukasnya.
Ida Farida, pengusaha Catering mitra pemerintah Kecamatan Leuwiliang menambahkan, kenaikan harga pasar yang diketahuinya itu, terjadi pada cabay merah, bawang merah, tomat hingga telur.
“Untuk harga cabay merah di Pasar Leuwiliang Rp28 ribu per kilogram, bawang merah Rp. 45 ribu kilogram, telur ayam Rp23 ribu kilogram. [] Admin/Pkr
Chairuka Jhudyanto