Kota Bogor

Jawab Kritikan DPRD soal Biskita, Bima Arya: Banyak Yang Tidak Paham Program BTS

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wali Kota Bogor bersama Perumda Jasa Transportasi, Dinas Perhubungan dan PT Kodjari memaparkan progres program Buy The Service (BTS) Kota Bogor Biskita Transpakuan.

Menurut Bima arya Biskita Transpakuan menunjukkan perkembangan positif, sebab program bantuan pemerintah pusat melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) itu dilakukan untuk mendorong mobilitas transportasi kota Bogor.

“Program BTS adalah program bantuan pemerintah pusat melalui BPTJ untuk mendorong mobilitas transportasi kota sifatnya adalah subsidi. Jadi yang terjadi mekanisme kerjasama investasi. Ada kerjasama operasional antara Perumda Jasa Transportasi dan PT Kodjari. Saat ini PT Kodjari mengupayakan aset bus dan Perumda Jasa Transportasi mengupayakan subsidi ke pemerintah pusat,” ungkap Bima Arya saat pemaparan perkembangan BTS Biskita di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Senin (4/4/2022).

Bima menjelaskan, sistem pembayaran pramudi Biskita setelah memberikan pelayanan. Jika bus kotor, baret dan terlambat pramudi akan dikenakan denda.

Sejak Biskita diluncurkan, kata Bima target Biskita adalah pelayanan bus untuk masyarakat yang bekerja, kalau weekend ramai target itu tidak tercapai.

“Saat ini Biskita dari data pengguna nya terbaik di Indonesia, karena penumpang semakin banyak. Untuk itu kami melalui Perumda Jasa Transportasi meminta pemerintah pusat kembali menambah BTS tahun ini dan tahun depan tambah koridor 3 dan koridor 4, mudah-mudahan tahun ini terlaksana,” jelasnya.

Baca juga  Rajab Tampubolon Dampingi Bima Arya Resmikan Gedung LDII Kota Bogor

Bima juga memaparkan tentang subsidi layanan transportasi Biskita. Apakah BisKita bisa disubsidi APBD?, jawabannya bisa, namun harus menunggu sampai Peraturan Daerah (Perda)-nya selesai.

Bima menyampaikan, bahwa banyak orang tidak paham soal program BTS Biskita Transpakuan, sebab program tersebut tidak bisa mengandalkan dari tiket transportasi.

“Jadi berpikirnya jangan kayak Perumda Tirta Pakuan, jual air dapat untung. Inikan membeli pelayanan, jadi masyarakat yang diuntungkan, kemudian kerjasama BTS ini ikut andil penyehatan Perumda Jasa Transportasi. Kami melihat dahulu progres seperti apa, perjanjian ada opsi Perumda Jasa Transportasi dapat bus, tapi untuk dapat bus saya pikir tidak usah. Tetapi nanti uang sebagai keuntungan,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Perumda PDJT, Lies Permana Lestari memaparkan, dari Januari sampai Maret 2022 BPTJ memberikan subsidi untuk transportasi Kota Bogor dari BTS atau membeli layanan. Total penumpang mengalami kenaikan, dan pihaknya telah melakukan beberapa pembenahan.

“Biskita terus menerus dipantau kondisinya dan kami terus berkoordinasi dengan Dishub Kota Bogor. Grafik penumpang pada Januari 2022 saat akhir pekan banyak, tapi di hari biasa ada peningkatan. Dengan demikian terlihat masyarakat sangat membutuhkan transportasi massal BTS ini,” tuturnya.

Baca juga  Pemkot Bogor Rencana Sediakan 797 Titik Wifi Gratis untuk Sekolah Daring

Lies mengatakan, restrukturisasi bisnis Perumda Jasa Transportasi yang segera dituntaskan yaitu perbengkelan, pihaknya tengah mencari partner pengelolaan.

“Kami fokus dalam bisnis yang secepat-cepatnya bisa memulihkan Perumda Jasa Transportasi,” katanya.

Pimpinan PT. Kodjari, Dewi Jani Tjandra menuturkan, saat ini BisKita betul-betul menjadi kebutuhan masyarakat Kota Bogor. Biskita menunjukkan grafik peningkatan saat jam berangkat dan pulang kerja. BisKita menjadi kebutuhan pokok untuk kepentingan masyarakat.

“Sehingga pramudi Biskita sering diberikan bekal makanan, pisang goreng dan lainnya. Itu menunjukkan ada penumpang tetap. Jam padatnya Pukul 06.00 WIB di pagi hari sampai pukul 08.00 WIB dan pukul 17.00 WIB. Target kami yang operasional nanti sebanyak 75 bus,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor memanggil direksi Perumda Jasa Transportasi hingga Dinas Perhubungan (Dishub) terkait kelanjutan operasional Biskita Transpakuan di Kota Bogor, Kamis (31/3/2022).

Anggota Komisi II DPRD Kota Bogor Ahmad Aswandi mengatakan, saat rapat terkuak bahwa pemenang tender program Buy The Service (BTS) untuk Biskita Transpakuan pada tahun 2022 ini yakni PT Kodjari.

Nilai tender BTS itu diperkirakan mencapai Rp43 miliar, yang menurutnya akan cair pada April atau Mei mendatang.

Hal itu pun menimbulkan pertanyaan lantaran pemenang tender bukanlah Perumda Jasa Transportasi selaku badan usaha milik Kota Bogor yang membidangi transportasi.

Baca juga  Temukan 100 Karung Sampah di Ciliwung, Bima Kaji Peraturan Pembatasan Styrofoam

“Kita ketahui bahwa pemenang itu adalah PT Kodjari, bukan Perumda Jasa Transportasi. Artinya Kodjari menggandeng perumda. Padahal kan konsep awal kita maunya Perumda yang jadi leader, menggandeng Kodjari. Sekarang malah terbalik,” ucap pria yang akrab disapa Kiwong, Jumat (1/4/2022).

Menurutnya, hal itu disebabkan lantaran Perumda Jasa Transportasi dinilai tidak bisa mengikuti tender BTS. Hasilnya, sebagai salah satu konsorsium pengelolan Biskita Transpakuan pada tahun lalu, PT Kodjari didorong untuk mengikuti tender. “Memang sekarang pemenangnya Kodjari. Tapi jangan sampai ini merugikan perumda. Harus ada profit sharing yang real dan adil. Tak boleh memberatkan salah satu saja, kerjasama itu dibangun untuk kepentingan dan kemajuan bersama,” katanya.

Dengan kondisi saat ini, lanjut Kiwong terlihat skema bisnis dari Perumda Jasa Transportasi semakin tidak jelas dan melenceng dari core business transportasi yang menjadi ruh dari badan usaha yang sebelumnya bernama Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) itu.

Ia pun mengkritisi skema subsidi yang berdasarkan ritase atau kilometer bus ngaspal. Buatnya, hitungan ritase tidak menguntungkan secara kepentingan publik. Ia mencontohkan, ketika bus kosong alias tidak berpenumpang, tapi tetap dibayar oleh BPTJ. [] Ricky

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top