Jalan Jembatan Paranje Ditutup Total, Warga Keluhkan Minimnya Informasi
BOGOR-KITA.com, RUMPIN – Minimnya informasi terkait penutupan jalan dari arah Leuwiliang dan Ciampea menuju Rumpin dan juga sebaliknya, yang melewati jembatan Paranje, banyak dikeluhkan warga.
Menurut Hidayat (43) seorang warga Leuwiliang, minimnya informasi penutupan akses jalan ke arah Rumpin lewat jembatan Paranje itu, selain membuat dirinya menempuh jarak yang cukup jauh, juga membuang waktunya dalam beraktivitas karena terpaksa kembali memutar arah.
“Harusnya, pemborong pekerjaan proyek tersebut atau dinas terkait memberi banyak informasi misalnya spanduk atau papan informasi penutupan di setiap titik simpang jalan yang strategis,” ungkap Hidayat, dengan nada kesal, Kamis (10/12/2020).
Untuk diketahui, saat ini Dinas PUPR Pemkab Bogor melalui UPT Infrastruktur Jalan Jembatan Wilayah V Leuwiliang, sedang mengawasi pelaksanaan proyek peningkatan Jalan Kampung Sawah – Leuwiliang.
Namun di sekitar jembatan Paranje, terjadi longsoran akibat hujan deras yang membuat jalur jalan rusak parah. “Infonya, ada longsoran susulan. Namun saat ini sudah dalam tahap pekerjaan penataan tanah, supaya tidak longsor lagi,” ungkap Zaitun Nur Azizah, Kepala UPT Infrastruktur Jalan Jembatan Leuwiliang.
Nur sapaannya, menambahkan, akibat longsoran baru tersebut, pekerjaan sumuran yang sudah selesai dibuat, kembali tertimbun sehingga harus dikerjakan kembali “pelaksanaan pengecoran akan dijadwal ulang. Semoga sisa waktu selesai kontrak bisa berjalan maksimal dan pekerjaan bisa selesai. Dengan harapan bisa bermanfaat bagi kemaslahatan orang banyak,” tandasnya.
Sebagai informasi, pelaksanaan kegiatan proyek pembangunan dan peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan tahun 2020 ini, Dinas PUPR Pemkab Bogor melaksanakan beberapa kegiatan proyek tender di wilayah Kecamatan Rumpin. Di antaranya jembatan Sikeng dan jembatan Paranje. Sedangkan jalan Kampung Sawah – Leuwiliang juga dilakukan peningkatan dengan betonisasi dengan menelan anggaran APBD sebesar 15,8 miliar rupiah lebih. [] Fahry