Nasional

IPB University Terus Kawal Proses Pembangunan Kelautan dan Perikanan

PKSPL, kelautan, perikanan, IPB University, dosen IPB

BOGOR-KITA.com, BOGOR – IPB University akan terus mengawal proses pembangunan kelautan dan perikanan dari sisi keilmuan. Sehingga para pemangku kepentingan di bidang pengelolaan pesisir dan lautan serta bioteknologi kelautan dapat menghasilkan kebijakan yang sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan dan bermanfaat bagi pembangunan ekonomi berbasis sumberdaya alam.

Hal ini disampaikan Prof Dodik Ridho Nurrochmat Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Kerjasama dan Hubungan Alumni IPB University saat memberikan sambutan dalam The 3rd International Conference on Integrated Coastal Management & Marine Biotechnology (11-12/8/2021). Kegiatan konferensi internasional ini merupakan bagian penting dari rangkaian agenda Dies Natalis Pusat Kajian Pesisir fan Lautan (PKSPL) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat  (LPPM) IPB University ke-25.

Kegiatan ini diikuti sebanyak 330 peserta dari delapan negara. Mereka berasal Indonesia, Belanda, Vietnam, Filipina, Jepang, Republik Ceko, Malaysia dan Amerika.

Kepala PKSPL IPB University, Dr Yonvitner menjelaskan bahwa penting untuk selalu melakukan updating keilmuan pengelolaan wilayah pesisir dan bioteknologi kelautan. Tujuannya untuk menemukan pendekatan-pendekatan keilmuan yang dapat mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Baca juga  Di Inggris, Rektor IPB University Promosikan Inovasi Sosial dan Hilirisasi Riset

Menurutnya, pengelolaan pesisir dan lautan secara terpadu (integrated coastal management-ICM) telah diakui sebagai sebuah pendekatan yang paling efektif dalam melakukan pengelolaan wilayah pesisir dan laut secara integratif dan holistik sejak dua dekade terakhir.

“Implementasi praktik-praktik ICM baik itu di Indonesia maupun dunia telah memberikan pengalaman keberhasilan dan kegagalan yang dapat menjadi pelajaran baik bagi para stakeholder di bidang kelautan dan perikanan,” imbuh Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University ini.

Di sisi lain, Sekretaris Kementerian Koordnator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Ir Agung Kuswandono, MA menekankan pentingnya pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan agar dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Oleh karena itu, alumnus IPB University ini menagatakan pentingnya perubahan pola pikir (mindset) dalam membangun dan memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan Indonesia.

Baca juga  Himpunan Alumni IPB University Donasikan Rp1,3 Miliar untuk Penanganan Covid-19

“Dibutuhkan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, akademisi dan pelaku usaha terkait membangun kelautan dan perikanan yang mensejahterakan. Maka kegiatan menjadi penting untuk merumuskan bentuk terbaik dari pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang dimiliki oleh Indonesia,” imbuhnya.

Dalam konferensi ini, sub tema ICM yang dibahas antara lain: Marine Protected Area (MPA) and MPA governance, coastal ecosystem rehabilitation, sustainable fisheries management and ecosystem approach to fisheries management (EAFM), coastal risk reduction and climate change impact and adaptation management, community livelihood enhancement, ecosystem services and valuation, social-ecological system, marine spatial planning, marine pollution reduction and low carbon emission activity enhancement.

Sedangkan sub tema Marine Biotechnology membahas antara lain marine bioprospecting, coastal and marine natural products, marine environmental biotechnology.  Dengan sub-tema tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan kepada para stakeholder kelautan perikanan baik, masyarakat nelayan, dan para pemangku kepentingan, serta para peneliti. Dari kegiatan ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan agenda Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca juga  RIB dan Forum OKP Minta BIN Dipimpin Sipil

Kegiatan ini menghadirkan keynote speech Prof Ulrike Lindequist dari Institute of Pharmacy, University of Greifswald, Germany dan Invited speaker antara lain Prof Yumiko Yoshie Stark (Toyo University, Japan), Prof Dato’ Dr. Aileen Tan Shau Hwai (USM, Penang Malaysia), Dr Luky Adrianto (FPIK IPB University), doc. Ing. Jiří Patoka, Ph.D., DiS (Department of Zoology and Fisheries Faculty of Agrobiology, Food and Natural Resources Czech University of Life Sciences Prague) dan Dr. Josep Lloret (University of Girona, Oceans and Human Health Chair, Girona, Spain). [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top