Ini Pesan Rektor IPB University Kepada Siswa Peserta Future Agile Leader Program 2022
BOGOR-KITA.com, BOGOR – Demi mempersiapkan kader-kader pemimpin bangsa, Rektor IPB University, Prof Arif Satria berbagi terkait topik kepemimpinan kepada para siswa-siswi peserta Future Agile Leader Program (FALP) 2022 secara daring. Program ini diinisiasi Himpunan Alumni (HA) IPB University.
Dalam webinar seri pertama dengan topik “What Skills Indonesia’s Future Leader Should Have?” ini, Prof Arif mengatakan, untuk bertahan di tengah guncangan global yang luar biasa, bukan semata-mata dengan kepintaran dan kekuatan. Dibutuhkan kemampuan dalam merespon perubahan yang terjadi.
Menurutnya, membangun karakter dan integritas menjadi faktor penting. Jujur dan disiplin menjadi kunci untuk menjadi orang yang sukses. Selain itu, ia menekankan menjadi pembelajar sejati merupakan modal kekuatan di masa depan.
“Jadilah pembelajar sejati, pemimpin harus menjadi pembelajar yang baik. Ia harus mampu beradaptasi di tengah perubahan. Belajar tidak akan melelahkan otak, bila tidak pernah dipakai akan rusak,” katanya.
Prof Arif berpesan agar para pelajar dapat memperkuat mindset baru. Hasil penelitian bahwa faktor yang menentukan kesuksesan yang tinggi di bidang akademik adalah faktor mindset. Karenanya, ia menegaskan pentingnya memiliki growth mindset.
“Sukses bukan berasal dari siapa seseorang dilahirkan, namun seberapa tekad untuk menata masa depan. Jadi bila orang memiliki motivasi yang tinggi, memiliki kepercayaan diri yang kuat, memiliki pola pikir yang positif akan menjadi faktor yang membuat kita lebih sukses,” tandasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, growth mindset berbeda dengan fixed mindset yang hanya fokus pada kekurangan dan tidak percaya bahwa kemampuan dapat diasah dan diubah. Kata kunci growth mindset adalah di setiap perubahan, pola pikir juga harus berubah.
“Karena itu, IPB University ingin menjadi kampus yang berusaha menciptakan culture of grit, budaya dimana ekosistem kondusif dapat mendorong orang-orang yang memilih kegigihan yang tinggi,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Prof Arif turut berpesan tentang pentingnya berorientasi pada future practice. Di masa depan, kreativitas menjadi tumpuan, karena sumber daya yang semakin terbatas. Hal penting lainya bagi seorang pemimpin adalah menebar footprint dan inspirasi, lewat karya yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Pemimpin tidak dilahirkan, namun dibuat tergantung pada kemampuan belajar, mindset dan kegigihan. Semua orang bisa mengasah kemampuan memimpin dan semuanya bisa menjadi pemimpin. [] Hari