Kota Bogor

Ini Penyebab Harga Minyak Goreng Meroket

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Dampak pandemi COVID-19 dirasakan berbagai sektor, termasuk memberikan dampak pada harga minyak goreng di Indonesia yang mengalami lonjakan kenaikan harga.

Melihat fenomena ini, Prof Nuri Andarwulan, Kepala Pusat Pengembangan Ilmu dan Teknologi Pertanian dan Pangan Asia Tenggara (SEAFAST Center) IPB University menyampaikan, ketersediaan minyak nabati dunia sedang berkurang karena pandemi. Tidak hanya itu, logistik dan transportasi juga bermasalah sehingga produksi berkurang.

“Minyak sawit diekspor untuk memenuhi kebutuhan global dengan harga yang lebih tinggi, sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan dan harga minyak goreng sawit dalam negeri. Pasar ekspor minyak sawit Indonesia diantaranya adalah China, India, Pakistan, Eropa,” kata Prof Nuri, Selasa (9/11/2021).

Baca juga  Perumda Tirta Pakuan Siap Jaga Pelayanan Air Selama Libur Idul Fitri

Lebih lanjut ia menyampaikan, untuk merespon harga yang tinggi, pemerintah biasanya menentukan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng. Selain itu, yang harus dilakukan adalah penyesuaian HET dengan kondisi global yang berubah dan melakukan operasi pasar terhadap minyak goreng.

Prof Nuri menambahkan ada banyak cara atau teknik memasak yang tidak hanya menggoreng. Ia mengatakan, masyarakat atau rumah tangga bisa memasak dengan teknik lainnya.

“Yang mungkin sangat terpengaruh terhadap tingginya minyak goreng adalah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) gorengan dan kebiasaan orang Indonesia yang menyukai gorengan,” pungkasnya. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top