Kab. Bogor

Ini Kisah Mahasiswa IPB University Selama Kuliah Online

Farhah Azizah Salsabila

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Kuliah online adalah kuliah model baru. Ada masalah, yakni tiba-tiba mati listrik, atau paket habis. Tetapi banyak positifnya, yakni kuliah yang diberikan dapat ditonton ulang. Inilah kisah salah seorang mahasiswa IPB selama menjalani kuliah online, yang disampaikan dalam rilis dari UIPB University kepada BOGOR-KITA.com, Senin (9/11/2020) malam.

Munculnya pandemi COVID-19 menyebabkan IPB University harus bertransformasi bahkan melakukan revolusi dalam proses pembelajaran atau revolutionize education.

Selama lebih dari sembilan bulan melakukan kuliah online, Farhah Azizah Salsabila, mahasiswa IPB University dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata memotret berbagai hal yang ia alami selama kuliah.

Farhah mengatakan di saat pandemi, semua proses belajar mengajar mulai kuliah, praktikum, ujian, hingga proses tugas akhir dilakukan secara online atau daring.

Ia melihat dengan kuliah online, tidak hanya mahasiswa yang harus beradaptasi, tetapi dosen pun harus lebih kreatif memilih metode pembelajaran supaya  pembelajaran menyenangkan dan tidak membosankan.

Baca juga  Mahasiswa IPB Diskusi Hutan dengan Mahasiswa Kehutanan Asia

Sejak tanggal 17 Maret 2020, mahasiswa IPB University belajar dari rumah secara online. Kuliah online di IPB University dilakukan secara asynchronous (dosen dan mahasiswa tidak berinteraksi secara real-time) dan synchronous (dosen dan mahasiswa berinteraksi secara real-time).

Farhah menjelaskan aktivitas kuliah asynchronous dipusatkan melalui dua platform yaitu course.ipb.ac.id dan newlms.ipb.ac.id. Melalui kedua platform daring tersebut, dosen membagikan materi kuliah kepada mahasiswa berupa link video pembelajaran yang diunggah melalui youtube, file power point, modul, e-book, dan sebagainya.

Sementara, metode pembelajaran yang diterapkan secara synchronous, di antaranya menggunakan virtual room Zoom atau Google Meet.

Metode ini bisa berupa kuliah, penjelasan singkat, diskusi, tanya jawab, studi kasus, role play atau games.

Diskusi kelompok di zoom bisa dilakukan juga dengan membagi mahasiswa menjadi kelompok besar atau kelompok kecil dengan breaking room.

Kuliah kadang-kadang menghadirkan dosen tamu dari luar atau dalam negeri yang menyajikan kuliah yang menarik.

Baca juga  Mayat Bayi di Kolong Jembatan Perumahan Cilebut Residen Bertumpukan dengan Sampah

Supaya mahasiswa tetap aktif mengikuti kuliah online, dosen seringkali memanggil nama mahasiswa secara acak untuk diminta menghidupkan kamera dan diminta mengajukan atau menjawab pertanyaan.

Cara lainnya adalah dengan sistem bertanya dan menjawab secara bergiliran diantara mahasiswa. Cara ini membuat mahasiswa selalu siap dengan membaca terlebih dahulu materi sebelum kuliah dan aktif mengikuti kuliah.

Adapun kendala yang dihadapi saat kuliah synchronous adalah mahasiswa seringkali “terpental”, tiba-tiba mati listrik, tidak dapat on cam atau “terkuras” kuotanya.

Di sisi lain, sistem kuliah online memberi ruang lebih untuk mahasiswa berpendapat, terutama mahasiswa yang biasanya sulit berbicara di depan umum. Tidak hanya itu, melalui kuliah online ini, mahasiswa jadi terlatih keberanian dan  kemampuan public speaking-nya.

“Menurut saya dalam kuliah online mahasiswa lebih banyak yang bertanya dibandingkan saat kuliah offline,” kata Farhah.

Baca juga  Kalahkan Tim Terlemah, Hampir Sebulan Liverpool Baru Petik Kemenangan Lagi

Selama kuliah online, banyak pula mata kuliah yang membuat Whatsapp Group (WAG) untuk membagikan tugas atau materi pembelajaran. Selain itu, WAG juga digunakan untuk diskusi materi atau membahas kasus antara dosen dan mahasiswa.

Meskipun sistem pembelajaran online ini juga memiliki kekurangan, seperti mahasiswa yang terkadang sulit memahami pembelajaran, namun kuliah online juga punya sisi positif seperti mahasiswa dapat menonton kembali pembelajaran yang kurang dipahami dan mahasiswa jadi punya inisiatif untuk lebih bisa mengelola waktunya sebaik mungkin.

“Pandemi telah membuat pembelajaran di IPB University  penuh tantangan dan mengharuskan dosen dan mahasiswa cepat beradaptasi. Revolusi sistem pembelajaran yang awalnya dilakukan karena terpaksa akan menjadi kebiasaan yang mungkin nantinya setelah pandemi berlalu. Apalagi dengan perkembangan era digital yang semakin mempermudah aktivitas manusia, termasuk dalam dunia pendidikan. Semoga pandemik COVIF-19 ini cepat berlalu,” tutupnya. [] Admin

 

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top