Hujan Deras, Dua Desa Di Cigudeg Diterjang Banjir Bandang
BOGOR-KITA.com, CIGUDEG – Setelah diguyur hujan deras durasi cukup lama, dua desa di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor diterjang banjir bandang, pada hari Rabu sore (12/6/2024) sekira pukul 15.30 WIB.
Dua wilayah desa dilanda banjir bandang tersebut adalah Desa Bunar dan Desa Sukamaju di Kecamatan Cigudeg. Banjir itu disebabkan tingginya curah hujan sehingga aliran Sungai Cikasungka Kampung Panggungan dan Sungai Cilame, Kampung Cilame meluap dan menyebabkan banjir bandang.
“Kejadiannya Rabu sore, sekitar pukul 15.30 WIB. Beberapa saat setelah diguyur hujan deras, air banjir langsung ke pemukiman warga, ” kata Jejen seorang warga, Rabu malam (12/6/2024).
Ia menjelaskan, selain merendam sejumlah rumah, air banjir bandang akibat luapan sungai Cikasungka ini juga menyebabkan sebuah jembatan terputus. Banjir juga merendam sebuah sawah ladang, dan satu kandang ternak warga.
“Ada beberapa rumah warga yang terendam, lalu jembatan buat ke sawah dan kebun jebol. Sampai jam 19.30 malam air masih tinggi dan warga masih siaga,” tukasnya.
Sementara dampak banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cilame dikabarkan membuat belasan rumah warga terendam air serta akses jalan desa rusak, tepatnya di Kampung Babakan Cilame RT 03 RW 01, Desa Sukamaju Cigudeg.
“Hujan deras turun sekitar tiga jam, mulai pukul 16.30 WIB, membuat Sungai Cilame meluap. Ada sekitar 12 rumah dan 16 kepala keluarga (KK) terendam banjir dan banyak perabotan warga yang terbawa hanyut,” ungkap Angga, Ketua RT 03 RW 01 Desa Sukamaju.
Dia menjelaskan, meluapnya air sungai itu bukan pertama kalinya terjadi, karena pada tahun 2015 lalu juga sempat terjadi banjir. Tapi tahun ini luapan banjir lebih besar.
“Sungai ini kalau ada hujan deras pasti air nya meluap naik dan jadi banjir. Ini sudah ketiga kali terjadi, tapi yang sekarang ini paling besar meluapnya selama ini,” ujarnya.
Sementara itu Yati, warga yang alami rumahnya terdampak banjir berharap pemerintah agar segera bertindak menangani daerah aliran sungai tersebut supaya banjir tidak kembali terjadi di kampungnya.
“Warga sudah tidak kaget dengan kejadian ini karena sudah sering terjadi. Kalau sekarang tidak terlalu parah kerugiannya, karena sudah di antisipasi sebelumnya. Kalau pada 2015 lalu kita mengalami kerugian cukup besar,” katanya.
Menurutnya, meluapnya Sungai Cilame, bukan hanya dari hujan deras, melainkan ada faktor lain, salah satunya pembuangan aliran air dari hulu sungai ditambah pula penyempitan aliran sungai.
“Warga berharap mata air dari hulu agar tidak dibuang ke aliran sungai Cilame. Karena selama ini air dari Desa Cigudeg dan lainnya dibuang ke aliran sungai ini,” ujarnya.
Kepala Desa Sukamaju Dahyudin membenarkan adanya kejadian banjir bandang yang merendam pemukiman penduduk. Dari data yang dikumpulkan pihaknya, ada sebanyak 17 rumah terendam air banjir dan akses jalan desa rusak.
Ia juga mengaku bersyukur karena dalam musibah banjir ini, tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Dijelaskan Kades, bahwa di wilayah ini hampir setiap musim hujan akan terjadi banjir.
“Kita sudah memasang TPT di pinggiran kali Cilame ini. Tetapi karena banyak anak aliran sungai yang masuk ke kali Cilame ini termasuk tumpahan dari jalan nasional maka banjir tetap tidak terelakan. Ini salah satu masalah yang perlu dipikirkan kedepannya,” tutup Kades Dahyudin.[] Fahry