BOGOR-KITA.com, BOGOR – Minggu (30/8/2020), semua pemain Barcelona dipanggil untuk menjalani tes polymerase chain reaction (PCR) Covid 19, sebagai rangkaian latihan pertama awal musim 2020/2021. Lionel Messi menegaskan, dirinya tak hadir dan tetap berpendirian untuk hengkang dari Barcelona.
Seperti suratnya yang dikirim ke markas klub Catalan tersebut melalui faksimile, pekan lalu, Messi hanya ingin keluar dari Barcelona dan klub harus membuka klausal pelepasan dirinya dengan free transfer.
Tetapi Presiden Klub Barcelona, Josep Maria Bartomeu secara tegas masih pada pendiriannya bahwa klausal tersebut sudah berakhir pada 10 Juni 2020. Lalu yang masih berlaku adalah klausal pelepasan mega bintang tersebut dengan nilai 700 juta pound atau sekitar Rp12,2 triliun.
Dengan demikian, kini terjadi deadlock atau jalan buntu antara pihak klub Barcelona dan Messi. Sementara apapun keputusannya akan bisa merugikan salah satu pihak.
Kebanyakan pengamat sepak bola Spanyol menilai, Josep Bartomeu menjadi biang menurunnya prestasi Barcelona dalam beberapa tahun belakangan ini. Ini merujuk pada langkah Bartomeu yang sebelumnya tidak tepat, seperti pemecatan Ernesto Valverde, penunjukan Quique Setien dan Eder Sarabia, perencanaan skuad yang buruk, dan masa depan klub yang tidak pasti.
Kini, dia membuat situasi seolah-oleh Lionel Messi sebagai kapten tim meninggalkan Barcelona secara tak bertanggung jawab. Apalagi, dalam dua bulan terakhir Bartomeu sangat yakin kalau Messi ingin pensiun bersama Barcelona.
Pihak klub Barcelona seharusnya membuka perundingan dengan Messi untuk mencari jalan keluar agar pemain dan klub sama-sama tak dirugikan. Jika klub tak melakukannya, di sisi lain Messi tak mau lagi bermain untuk Barcelona, maka kedua pihak bakal merugi.
Sejauh ini, Manchester City sebagai satu-satunya klub yang secara terbuka melansir penawaran untuk pelepasan Lionel Messi dengan dana Rp 1,7 triliun plus tiga pemainnya. [] Anto
