BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Dukungan dari pasangan hidup sangat penting untuk membangun kelangsungan hidup yang produktif dalam keluarga.
Hal ini dikemukakan Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria dalam sambutan pada diskusi berbingkai Family Talk Series kali kedua membahas Peran Orangtua di Masa Pandemi, diselenggarakan Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University melalui aplikasi zoom dengan peserta sebanyak 451 orang, Kamis (4/6/2020).
“Salah satu kunci sukses adalah dukungan dari pasangan hidup. Menjadi sangat penting untuk membangun kelangsungan hidup yang produktif dalam keluarga. Keluarga merupakan pilar komunitas dalam memberikan seoptimal mungkin kotribusi untuk bangsa. Saya apresiasi Departemen IKK, karena topik keluarga ini sangat relevan dengan kodisi kita kini. Mudah-mudahan kajian ini bisa makin intensif makin menambah wawasan kita,” ujar Prof Arif.
Hadir sebagai pemateri Dr Dwi Hastuti, dosen IPB University yang juga Kepala Divisi Perkembangan Anak Departemen IKK. Pemateri kedua adalah Dr Ratna Megawangi, pendiri Indonesian Heritage Foundation (IHF). Pembicara terakhir adalah Ayah Irwan seorang praktisi parenting. Sedangkan moderator yang memandu kegiatan diskusi adalah Alifiasari, SP, MSi yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Departemen IKK IPB University.
Dalam paparannya, Dr Dwi Hastuti mengungkapkan bahwa situasi pandemi menimbulkan banyak emosi negatif, seperti rasa takut, khawatir, waspada, kesedihan dan kecemasan. Oleh karena itu dibutuhkan sikap individu yang tangguh, adaptif dan lincah menghadapi masalah.
Proses ini hanya bisa dibentuk jika dilakukan proses pembentukan karakter pada tingkat individu dan keluarga.
Menurutnya, di masa pandemi, psikologis anak harus dijaga, orang tua harus menanamkan akhlak mulia sejak usia dini. Ajaran agama menjadi sumber moral yang absolut untuk menguatkan anak. Terbentuknya karakter menjadi kunci keberhasilan dari penanganan pandemi di tingkat keluarga.
Sementara itu, Dr Ratna Megawangi fokus membahas tentang penanganan masalah depresi. Menurutnya masyarakat harus menjaga kesehatan mental agar kesehatan fisik juga terjaga. Emosi positif merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kekebalan tubuh melawan virus.
“Kita semua harus menjaga emosi selalu positif dalam kondisi apapun, juga untuk anak-anak kita. Semakin lama terisolasi, maka dampaknya pada anak akan buruk. Cara menjaga emosi positif ini bisa dilakukan dengan makan makanan yang sehat, meditasi dan saling menguatkan antar anggota keluarga,” ungkap Dr Ratna.
Sementara Ayah Irwan sebagai pembicara terakhir mengungkapkan pentingnya peran ayah dalam keluarga selama masa pandemi. Posisi ayah memiliki peran yang sentral, sebagai tempat bergantung anggota keluarga.
Pada momen ini, seorang ayah harus bisa menjadi ayah biologis sekaligus ayah idiologis untuk keluarganya. Kepala keluarga harus bisa jadi role model dan teladan, khususnya dalam menghadapi situasi pandemi ini.
“Keluarga merupakan garis depan penanganan COVID-19. Oleh karena itu orang tua tidak boleh lengah dan harus saling menguatkan satu sama lain,” ujar Alifiasari saat menutup acara. [] Admin