BOGOR-KITA.com, BOGOR – Beri waktu pedagang kaki lima sampai Lebaran. Hal ini dikemukakan . Anggota DPRD Kota Bogor Fraksi PDIP Syarif Hidayat Sastra di Bogor, Minggu (23/2/2020) menanggapi aspirasi dan keinginan PKL Jalan Lawang Saketeng dan Jalan Pedati, yang memohon kepada Pemkot Bogor agar eksekusi relokasi pedagang dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri 2020.
Menurut Syarif, Pemkot Bogor tidak perlu terburu buru merelokasi PKL di Lawang Saketeng dan Jalan Pedati. Sambil menunggu dilakukannya lelang, berikan kesempatan kepada pedagang untuk tetap berjualan hingga lebaran.
“Saya rasa soal waktu relokasi itu harus bisa dimundurkan. Tempat relokasinya harus disiapkan memadai dan betul betul sesuai dengan harapan pedagang, supaya nantinya pedagang bisa tetap berjualan kembali di tempat baru. Kalau memang masih ada tenggang waktu, maka saya setuju ditangguhkan relokasi itu sampai Lebaran. Mereka pedagang kecil yang harus diperhatikan nasibnya oleh Pemkot Bogor,. Jadi jangan asal merelokasi,” ucap politisi PDI Perjuangan itu.
Syarif mengatakan, bahwa penataan kawasan Suryakencana dengan mengandalkan bantuan anggaran APBD Provinsi Jawa Barat Rp30 miliar pasti memiliki banyak pekerjaan dan sejumlah lokasi pembangunan. Jadi bisa saja pembangunan itu dilaksanakan di tempat yang lain dulu, tidak langsung ke Lawang Saketeng atau Jalan Pedati. Jadi biarkan pedagang di Lawang Saketeng dan Jalan Pedati diberikan waktu sampai lebaran, nanti setelah lebaran baru dilakukan pembangunan penataan di sana.
“Solusi terbaik menurut saya seperti itu. Lelang proyeknya saja belum dilakukan, pemenang tendernya juga belum ada. Jadi berikan kesempatan kepada pedagang mengais rejeki sampai Lebaran, karena bulan puasa merupakan momentum harapan terbesar bagi pedagang. Jangan lantas dipersulit, kasihan mereka. Pemkot siapkan dulu saja lahan yang layak untuk pedagang, jadi setelah Lebaran nanti mereka tinggal pindah dan melanjutkan usahanya,” jelasnya.
Sesuai dengan komitmen dari para pedagang saat audiensi bersama Komisi 2, pedagang akan membereskan seluruh lokasi usahanya pas malam takbiran. Artinya Pemkot Bogor tidak perlu menurunkan alat berat ke sana, karena pedagang sendiri yang akan membongkarnya.
“Kami berharap semoga Pemkot Bogor menyetujui soal relokasi pedagang di sana dilakukan sampai lebaran,” harapnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto juga memberikan dukungan penuh terhadap pedagang agar Pemkot Bogor melakukan relokasi setelah Lebaran. Menurut Atang, ada tiga konsern utama yang perlu dipertimbangkan.
Pertama, rencana strategis penataan PKL dan pembangunan kawasan yang akan dilakukan oleh Pemkot bisa berjalan dengan baik. Kedua, para pedagang memiliki kesempatan yang lebih leluasa untuk mempersiapkan kebutuhan mereka di hari-hari berikutnya dengan kesempatan mengoptimalkan volume penjualan di bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Ketiga, situasi sosial bisa berjalan kondusif.
“Insya Allah saya akan komunikasikan dengan Pak Walikota dan akan memanggil Direksi Perumda Pasar Pakuan Jaya terkait rencana relokasi maupun jadwal pembangunan yang akan dilakukan. Apabila secara teknis proses lelang dan pelaksanaan pembangunan fisik setelah pemenang tender baru dilakukan setelah lebaran, saya kira perlu ada kebijakan agar pedagang diberi kesempatan untuk mengoptimalkan peluang mengais rejekinya,” kata Atang. [] Ricky