Kota Bogor

Disbudpar Dinilai Gegabah Soal Papan Nama di STPP

papan Nama Dipersoalkan

BOGORP-KITA.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bogor dinilai gegabah, karena telah memasang papan nama Benda Cagar Budaya (BCB) yang hanya mencantumkan Gedung Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor. Padahal berdirinya STPP berawal dari SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas).

“Jadi kurang tepat kalau hanya menetapkan Gedung STTP Cibalagung Bogor sebagai BCB, karena sejarah berdirinya STPP berawal dari SPMA,“ kata Ketua Himpunan Alumni SPMA/ SPP-SPMA Negeri Bogor  (Himni) Dewi Sri Monty S.Padmanagara Ph.D, Minggu (9/11).

Ia mengaku, kecewa  kepada Disbudpar Kota Bogor. Mestinya, sebelum memasang papan nama BCB, Disbudpar meminta saran dan masukan dari para alumni SPMA.  Gedung yang dibangun arisitek kesayangan Bung Karno, F. Silaban tersebut berdiri pada tahun 1952. 

Baca juga  Gelang Tertib Pol PP Kota Bogor

Monty memaparkan, gedung yang sekarang berdiri bukan hanya STPP semata, karena STPP sendiri baru berdiri tahun 1993.  STTP  merupakan kelanjutan dari  Akademi Penyuluhan Pertanian, dan sebelum menjadi Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) SPMA,  gedung tersebut bernama SPMA. Sebaiknya, kata Monty, pencantuman di papan situs yang ada juga  dicantumkan, SPP SPMA, dan SPMA Negeri Bogor.

“Jadi tidak hanya STPP, makanya saya minta Disbudpar Kota Bogor untuk segera mengganti papan nama tersebut,“ harapnya.

Karena, lanjutnya, SPMA Negeri Bogor merupakan pelopor sekolah kejuruan/vokasi yang berorientasi praktek (70 dari kurikulum) dan juga perimtis sekolah berasrama (boarding school). Jadi keberadaan SPMA Negeri Bogor sangat erat dengan pembangunan pertanian di Indonesia juga sekolah berasrama.

Baca juga  Bima Arya Lantik Direksi PDAM Tirta Pakuan

“Kalau BCB hanya menyebutkan STPP, maka sejarah dan pelajaran yang dikandungnya sangat kurang bermakna, karena di dalamnya banyak pelajaran yang dijadikan metode pembelajaran masa kini,” ujar alumnus SPMA Negeri Bogor yang menamatkan pendidikan doktornya di UVL,B The Philippines tahun 1991 ini.

“Sebagai lulusan sekolah tersebut saya sangat mengapresiasi Disbudpar Kota Bogor yang telah memasukkan SPMA  dalam daftar BCB, namun tentu saja saya juga berharap papan nama tersebut disempurnakan,” pungkas dia. [] Harian PAKAR/Admin

 

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top