Kab. Bogor

Diduga Jadi Penyebab Longsor, Tambang di Desa Cipinang Diminta Tutup

Galian tambang di Rumpin, dituding menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana longsor.
Galian tambang di Rumpin, dituding menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana longsor.

BOGOR-KITA.com, RUMPIN – Aktivitas galian tambang oleh PT Batu Sampurna Makmur (BSM) yang berada di Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin diduga menjadi penyebab terjadinya tanah longsor yang beberapa kali terjadi.

Ketua Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT) Junaedi Adi Putra berharap agar pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten untuk segera melakukan monitoring dan evaluasi lebih rinci atas keberadaan sejumlah galian C.

“Aktivitas galian C sudah sangat membahayakan warga masyarakat sekitar lokasi pertambangan. Selain longsor yang berturut – turut terjadi, juga ada banyak korban warga yang rumahnya terkena longsor, retak – retak dan jalan desa yang ambruk,” papar Junaedi Adi Putra, Minggu (12/9/2021).

Ia menuturkan, pasca musibah longsor pertama di bulan Agustus 2021, saat ini juga sudah terjadi beberapa kali longsor susulan di lokasi sekitar galian PT BSM.

Baca juga  Bekas Tambang Jadi Danau di Bogor, Ramai Dikunjungi

“Tanah dan tebing yang retak membuat kontur tanah sangat labil. Ini berbahaya sekali bagi warga sekitar. Kami sudah dua kali survey ke lokasi, dan musibah longsor terus terjadi,” tandas pria alumnus Unpam Tangerang ini.

Hal senada diungkap Puput (41) seorang aktivis sosial dan kesehatan dari Kecamatan Rumpin. Menurutnya, harus ada keberanian dari pihak berwenang untuk menutup aktivitas galian C di Rumpin, terutama di area pertambangan yang rawan longsor.

“Ini suara aspirasi warga yang saya dengar langsung. Mereka juga meminta ada pengurugan kembali lubang – lubang besar bekas galian, sehingga tidak berpotensi menjadi tebing dan rawan longsor,” jelasnya.

Terpisah, Ketua Masyarakat Pejuang Bogor (MPB) Atik Yulisetyowati berharap agar keluhan dan tuntutan dari warga terdampak galian tambang tersebut dapat segera didengar dan dicari solusinya demi keamanan semua pihak. Pemerintah daerah diminta bersikap tegas dalam mengawasi serta menindak usaha galian C yang berdampak negatif dan meresahkan sekaligus mengancam keselamatan warga.

Baca juga  Teman FM Dapat Penghargaan Host Suara Nusantara Terbaik

“Kalau tetap bandel dan tidak bertanggungjawab, ya sebaiknya segera ditutup saja. MPB akan terus mengawal aspirasi dari warga masyarakat terdampak,” cetusnya.

Hingga berita dibuat, awak media belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari pihak manajemen PT BSM maupun pihak Asosiasi Bahan Konstruksi Indonesia (ABKI) Rumpin yang selama ini menjadi wadah perkumpulan perusahaan galian tambang di wilayah tersebut. [] Fahry

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top