Kota Bogor

BPET MUI: Islam Washatiyyah Solusi Terbaik Cegah Ekstremisme dan Terorisme

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Wakil Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI Pusat, Hamli menilai bahwa Aksi terorisme bukanlah hal baru di Indonesia. Karena itu, setiap orang berpotensi terpapar paham radikal-terorisme yang pada akhirnya menjadi pelaku kejahatan terorisme.

“Potensi ini dapat dilihat dari tersebarnya narasi-narasi radikalisme yang mengitari masyarakat. Jika tidak ditanggulangi segera, narasi tersebut dapat mengarah dan mengajak pada tindakan terorisme. Dapat berupa narasi mengenai intoleransi terkait sentimen keagamaan, narasi umat yang diperlakukan tidak adil, narasi keterancaman, dan sebagainya,” ujarnya dalam kegiatan yang digelar BPET MUI, di Yayasan Hubbul Wathon Indonesia, Bogor Jawa Barat, Senin (8/8/2022).

Peran kiai dan ulama dalam mencegah dan menanggulangi radikal-terorisme sangat efektif. Saat ini terbukti adanya penurunan angka keterpaparan radikalisme dan terorisme maupun aksinya.

Baca juga  Usmar Imami Taraweh Jamaah As Salaf

“Potensi radikal-terorisme kian hari semakin turun, namun kita tidak boleh diam dan lengah dalam melihat fenomena yang ada. Dibutuhkan sinergisitas yang kongkrit dan bahu membahu untuk terus melakukan kontra teroris demi stabilitas dan keamanan nasional,” tambahnya.

Menurut KH. Nurul Huda Haem, Anggota Komisi Ukhuwah MUI Pusat menilai bahwa fakta-fakta terkait gerakan radikal-terorisme harus dicegah dengan membumisasikan moderasi beragama atau Islam Washatiyah.

“Agama memang sejatinya moderat, namun moderasi beragama untuk memoderatkan cara pandang dan sikap seseorang. Saat ini, orang yang terlibat kelompok teror itu menganggap dirinya beragama. Mereka ini perlu dimoderatkan agar dalam membawa agama tidak menyalahi norma-norma agama yang sesungguhnya, yang mengajarkan perdamaian dan kasih sayang,” katanya.

Baca juga  Sekda Kota Bogor: PMI Harus Tetap Hadir Melayani Warga

Karena itu, ia menyebut, Islam Washatiyah merupakan solusi terbaik yang dibutuhkan masyarakat untuk menjaga dan memperkokoh persatuan antar umat beragama, memperat tali persaudaraan sesama anak bangsa dan mengokohkan kebhinekaan.

“Ngaji Kebangsaan ini penting, agar kita sama-sama mengerti bahwa yang kita hadapi adalah orang yang beragama tetapi prilaku dan cara pandangnya jauh dari warisan yang diberikan Nabi Muhammad. Nabi itu mengedepankan perdamaian bukan pertikaian. Nabi itu mengedepankan toleran bukan intoleransi,” tutupnya. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top