Kota Bogor

Bima Tekankan Pentingnya Passion dalam Bekerja

BOGOR-KITA.com – Walikota Bogor Bima Arya menekankan pentingnya passion atau gairah melakukan sesuatu dalam bekerja.

“Poin pertamanya pola pikir (mindset) dan passion (gairah melakukan sesuatu) dalam bekerja jauh lebih penting dari sekedar pengetahuan (knowledge),” ujar Bima kepada sekitar 30 peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) IV di Hotel Bahtera Pelni, Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu (5/9/2018).

Dalam kegiatan tersebut orang nomor satu di Kota Bogor ini mengawali dengan bertanya kepada peserta Diklat Pim IV yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) eselon IV di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Bima Arya kemudian bercerita saat dirinya menjadi pengamat politik, isu putra daerah saat Pilkada dianggapnya tidak akan terlalu berpengaruh. Namun, setelah ia terjun langsung dan bertemu dengan warga, ia baru menyadari kalau warga ingin ada ikatan emosional dengan pemimpinnya dan ingin pemimpinnya bekerja dengan hati bukan emosi, warga ingin membangun Kota Bogor bukan merusak Kota Bogor.

Baca juga  Corona Kota Bogor 24 Juli: 3 Positif, 1 Sembuh

Setiap pekerja, kata Bima menekankan, haruslah bekerja dengan passionnya. Seperti halnya di Balai Kota,  dirinya melihat dua tipe orang dalam bekerja. Pekerja yang bekerja dengan passion dan pekerja yang bekerja tanpa passion sangat terlihat perbedaannya. Tak ayal,  ia selalu mengajak anak-anak muda untuk mengikuti passionnya. Sebab, passion ini yang akan menjadi penyemangat, terutama bagi ASN yang sehari-harinya terjebak rutinitas.

“Kalau bekerja dengan passion mau dimarahin bos, dibully teman kita akan tetap melangkah, bahkan mampu berfikir out of the box. Berbeda dengan orang-orang yang tidak punya passion tidak akan berkembang kemana-mana,” terangnya.

Ia melanjutkan, Kota Bogor ini kota yang paling berkarakter di Jabodetabek. Pasalnya, Kota Bogor memiliki sejarah, identitas dan kultur yang tidak dimiliki kota lain. Seluruh pembangunan di Kota Bogor pun mengarah pada tiga identitas Kota Bogor. Yakni sebagai Kota Hijau, Kota Heritage, dan Kota Pintar. Ketiga hal ini menurutnya harus semakin diperkuat dengan semangat dan optimisme dari warganya.

Baca juga  Bima Tinjau UPTD Puskesmas Curug Mekar

“Saya yakini dengan semangat kita bisa menguatkan tiga hal identitas itu,” imbuhnya.

Bima menambahkan, proyek-proyek perubahan yang dibuat peserta Diklatpim sebenarnya banyak yang bagus dan keren. Namun, terkadang setelah Diklat selesai, jarang ditindaklanjuti karena tidak masuk ke program dan tidak ada anggaran.

“Saya ingin BKPSDA mempunyai database semua proyek perubahan agar bisa ditelusuri perkembangannya sudah sejauh mana dan anggarannya serta tentunya pemberian reward,” katanya.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kota Bogor Rike Ratina Ayuningsih mengatakan, Diklatpim ini fokusnya kepada pembentukan kepemimpinan eselon IV yang menjabat sebagai Kasi, Kasubid, Kasubag di Pemkot Bogor yang dilaksanakan secara on-off selama hampir empat bulan.

Baca juga  Bima : Kota Bogor Tengah Menguatkan Tiga Identitas

“Kami sangat berharap dari Diklatpim IV ini mampu menghasilkan inovasi-inovasi baru dari peserta yang membuat proyek perubahan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Makanya pak wali hadir langsung untuk memotivasi peserta,” katanya. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top