BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mencatat 5 anak di Kota Bogor meninggal disebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) periode Januari – Maret 2020.
Ia mencatat 130 kasus DBD di Kota Bogor periode Januari – 10 Maret 2020.
“Januari 49 kasus dengan 1 kematian, Februari 69 kasus 1 kematian , Maret 12 kasus ( per tanggal 10 Maret) kematian 3,” kata Sri Nowo Retno kepada BOGOR-KITA.com, Kamis (12/3/2020).
Diberitakan sebelumnya, Rabu (11/3/2020), terdapat empat kasus kematian di Kota Bogor akibat DBD.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, di Kota Bogor, Selasa (10/3/2020), mengatakan, keempat anak tersebut sempat dibawa ke rumah sakit, tapi saat dibawa sudah dalam kondisi DSS (dengue shock syndrome).
Retno mengatakan, empat anak yang meninggal dunia, satu anak warga Kelurahan Balumbangjaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, meninggal dunia, pada Januari.
Kemudian, satu anak, warga Kelurahan Harjasari Kecamatan Bogor Selatan meninggal dunia, pada Februari.
Dua anak lainnya adalah warga Kelurahan Sempur Kecamatan Bogor tengah, meninggal dunia pada Maret. Menurut Sri Nowo Retno, selama Januari hingga Maret, terjadi tren peningkatan kasus BDB.
Hari ini Plt Kadinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan ada satu anak meninggal akibat DBD di Rumah Sakit PMI. Dengan demikian jumlah kasus kematian akibat DBD menjadi lima kasus.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan membersihkan sarang sarang nyamuk. Dan tidak hanya seremonial saja.
“Kami akan telusuri dan audit data kematian tersebut, apakah karena fasilitas kesehatan yang belum memadai atau karena pasien dibawa ke rumah sakit saat sudah Dengue Shock Syndrome (DSS),” tandas Sri.[] Hari