Kota Bogor

Menurun, Pada Januari 2022 Pemkot Bogor Catat 106 Kasus DBD

SRI NOWO RETNO
Sri Nowo Retno

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan Kota Bogor mencatat terdapat 106 kasus Demam Berdarah Dengue (DBB) pada Januari 2022. Angka ini lebih rendah dari pada bulan sebelumnya yakni Desember 2021 yang mana ada 204 kasus DBD.

“Alhamdulillah kasus DBD sudah menurun,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno kepada BOGOR-KITA.com, Minggu (6/2/2022).

Sebagai informasi, pada tahun 2021 kasus DBD di Kota Bogor berdasarkan data dinas kesehatan setempat sebagai berikut,

Januari 26 kasus, Februari 20 kasus, Maret 32 kasus, April 51 kasus, Mei 41 kasus, Juni 27 kasus, Juli 6 kasus, Agustus 24 kasus, September 23 kasus, Oktober 38 kasus, November 34 kasus.

Baca juga  Corona Kota Bogor 20 Juni: Tertular Baru 4, PDP Bertambah 2 Orang

Sri Nowo Retno mengungkapkan pihaknya telah melakukan imbauan dalam rangka pencegahan penyakit ini.

Salah satunya dia telah meneken surat imbauan pada Oktober 2021 yang ditujukan kepada para camat, lurah dan kepala puskesmas se-Kota Bogor untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) kegiatan 3 M plus.

Dia menyatakan pencegahan demam berdarah yang paling efektif dan efisien sampai saat ini adalah dengan kegiatan PSN dengan cara 3M Plus, yaitu :

Menguras adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti : bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.

Menutup yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti : drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya ; dan

Baca juga  Positif Covid-19 di Kota Bogor Bertambah 3 Jadi 91

Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam.

Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan lainnya seperti :

Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, misalnya water toren, gentong / tempayan penampung air hujandan lain – lain,

Menggunakan kelambu saat tidur,

Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk,

Menanam tanaman pengusir

Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan

Menggunakan anti nyamuk semprot maupun oles bila diperlukan.

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian vektor nyamuk Aedes Aegypti sesuai Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara mandiri 1 (satu) minggu.

Baca juga  Bacaleg Golkar Dian Ardiansyah Meninggal Dunia

Sri Nowo Retno menambahkan pengasapan (fogging) menggunakan insektisida hanya mampu membunuh nyamuk dewasa saja dan dapat membahayakan kondisi kesehatan manusia, olehkarenanya tidak dilakukan secara rutin dan bukan strategi utama dalam pencegahan. [] Hari

 

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top