Kab. Bogor

Berdiri Sejak 1950, PTN Fakultas Pertanian IPB Jadi Trendsetter Pengandalian Hama

BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Departemen Proteksi Tanaman atau disingkat PTN, Fakultas Pertanian, IPB University yang telah berdiri sejak tahun 1950 dengan nama Divisi Entomologi-Fitopatologi jadi trendsetter pengendalian hama di Indonesia.

“Departemen PTN menjadi trendsetter dan sekaligus rujukan terkait sains hama dan penyakit tanaman di Indonesia. Departemen ini telah memperoleh berbagai program hibah kompetisi peningkatan mutu pendidikan,” ungkap Dr Ali Nurmansyah, Ketua Departemen Proteksi Tanaman, dalam rilis dari IPB University kepada BOGOR-KITA.com, Jumat (26/3/2021).

Dr Ali Nurmansyah mengemukakan, peningkatan mutu program pascasarjana melalui Project University Research Graduate Education (URGE) pada 1997 – 2000, peningkatan mutu program sarjana dengan Project Quality Undergraduate Education (QUE) pada 2000 – 2003, dan peningkatan mutu dan relevansi menuju perguruan tinggi yang sehat, otonom, akuntabel, dan berkontribusi pada daya saing bangsa melalui Program Hibah Kompetisi B pada 2005 – 2007.

Baca juga  Pelajar di Kabupaten Bogor Terima Dana Program Indonesia Pintar Melalui DPD Nasdem

“Departemen Proteksi Tanaman memiliki keunggulan sebagai trendsetter dan rujukan mengenai sains hama dan penyakit tanaman. Publikasi yang kita hasilkan selalu menjadi rujukan nasional. Eksistennya akan selalu dibutuhkan selama pertanian itu ada,” ungkap Dr Ali Nurmansyah.

Dalam penjelasannya, Dr Ali menyampaikan statistik lulusan Program Studi Sarjana Proteksi Tanaman dan perannya dalam masyarakat.

Secara persentase yaitu perusahaan agrokimia baik nasional maupun multi nasional (40 persen), PNS (20 persen), Badan Usaha Milik Negara (13 persen), wirausaha (13 persen), dan lainnya seperti guru, Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), dan sebagainya (14 persen).

Kualitas lulusan yang dihasilkan oleh Prodi Proteksi Tanaman ditunjang oleh kualitas dosen serta sistem pelayanan pendidikan maupun fasilitas yang lengkap.

Baca juga  Berkah dan Musibah Kemacetan di Simpang Jampang Bomang 

Departemen Proteksi Tanaman memiliki 37 dosen yang terdiri atas 3 profesor, 29 doktor, dan 8 master.

“Secara sertifikasi, kita sudah mendapatkan akreditasi A sejak tahun 1998. Pada 2013 – 2017 telah mendapatkan akreditasi internasional dari lembaga Asean University Network – Quality Assurance (AUN-QA) dan saat ini sedang menunggu penilaian oleh lembaga akreditasi internasional ASIIN,” tambah Dr Ali.

Departemen Proteksi Tanaman berkomitmen tinggi untuk terjun dalam dunia pendidikan pertanian dengan menyelenggarakan pengajaran, penelitian, pelatihan dan pengabdian kepada masyarakat seperti pelayanan kepada petani dan masyarakat melalui Klinik Tanaman dengan mobil kliniknya.

Saat ini, Departemen Proteksi Tanaman menawarkan dua program pendidikan yaitu program sarjana dan program pasca sarjana untuk master dan doktor.

Baca juga  Pakar IPB University Ungkap Berbagai Upaya Transplantasi Terumbu Karang Sebagai Upaya Rehabilitasi

Mahasiswa Program Studi Proteksi Tanaman dilatih untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman sehingga mampu memberi dan mengonsep suatu rekomendasi dalam memecahkan berbagai masalah hama dan penyakit tanaman, memimpin dan mendesain sebuah penelitian terapan dalam bidang proteksi tanaman.

“Cita-cita besar untuk Departemen Proteksi Tanaman adalah lebih banyak lagi lulusan sarjana yang berkiprah di tingkat internasional, lulusan yang melek teknologi terkini (teknologi informasi, internet of things, drone dan lain-lain). Riset-riset di PTN bisa diselaraskan dengan kemajuan teknologi (Teknologi 4.0) sehingga memudahkan urusan petani dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman yang ramah terhadap lingkungan,” tutup Dr Ali. [] Admin

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top