Kab. Bogor

Ade Yasin Sampaikan LKPJ 2020: Capaian PAD 94,43 Persen, Pembiayaan Daerah 100 Persen

Bupati Bogor Ade Yasin pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bogor di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bogor, Cibinong, Rabu (31/3/2021).

BOGOR-KITA.com, CIBINONG  – Dalam situasi pandemi, pemerintah Kabupaten Bogor mampu meraih pendapatan daerah sebesar 94 persen dari yang ditargetkan. Sementara pembiayaan daerah mencapai 100 persen.

Hal ini terungkap dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Bogor Tahun Anggaran 2020, yang disampaikan Bupati Bogor Ade Yasin pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bogor di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bogor, Cibinong, Rabu (31/3/2021).

Bupati Bogor, Ade Yasin menegaskan banyak refocusing anggaran akibat pandemi Covid-19 yang berpengaruh terhadap program pembangunan Kabupaten Bogor di tahun 2020.

“Garis besar LKPJ tahun 2020 banyak refocusing anggaran kaitan pandemi Covid-19, ada target yang harus diubah karena ada refocusing sehingga ada pengurangan terhadap program kegiatan. Dengan adanya pandemi banyak sektor usaha yang melemah sehingga berefek pada pendapatan, tetapi kita berupaya agar ekonomi tetap stabil dengan cara pengurangan pajak 10%, penghapusan sanksi dan lainnya, itu merupakan upaya kami supaya anggaran tetap masuk walaupun ada sedikit pengurangan,” tegas Ade Yasin.

Baca juga  Kabupaten Bogor Siaga Bencana, Rustandi Buka Pelatihan 37 Tagana

Ade menyatakan, kebijakan belanja daerah hingga akhir tahun 2020, selain tetap melaksanakan kebijakan yang telah ada, juga melaksanakan kebijakan pemulihan ekonomi daerah yang diarahkan pada pemberian bantuan permodalan bagi UMKM dan pekerja yang terdampak PHK, pemberian insentif terhadap permasalahan sektor primer yang muncul akibat terganggunya sektor sekunder.

“Kemudian pengendalian distribusi pangan, pengembangan usaha pangan masyarakat dan peningkatan pengelolaan pasca panen, penguatan cadangan pangan daerah, penyediaan pelayanan sarana dan prasarana pertanian  berupa penyediaan benih, bibit dan peningkatan stimulus pupuk dan obat-obatan, peningkatan produksi pertanian melalui optimalisasi produksi UPT dan balai benih, memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok usaha budidaya pertanian dan perikanan, membantu pemasaran produk pertanian dan UMKM dengan model online, serta melaksanakan model pembangunan padat karya, terutama dalam pembangunan sarana dan prasarana di desa” papar Ade.

“Tahun 2020 merupakan masa yang sulit, tidak hanya bagi Pemerintah Kabupaten Bogor tetapi juga secara global. Terjadinya pandemi Covid-19 yang ditetapkan sebagai bencana nasional non alam, berakibat pada perubahan rencana pembangunan yang telah ditetapkan dalam APBD Kabupaten Bogor tahun anggaran 2020 serta perubahan sebagian besar agenda pembangunan di Kabupaten Bogor.

Baca juga  Mahasiswa KKN-T IPB University Sosialisasikan ASI Eksklusif dan MP-ASI di Desa Babakan Madang

Ungkap Ade Yasin, langkah pencegahan penyebaran dan percepatan penanganan pandemi Covid-19 perlu dilakukan dengan cepat dan tepat dengan mengarahkan segenap sumber daya yang ada, yaitu dengan melakukan perubahan alokasi anggaran yang lebih difokuskan untuk meningkatkan kapasitas penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi dan penyediaan jaring pengaman sosial.

“Perubahan penjabaran APBD dilakukan untuk penyesuaian terhadap penyaluran bantuan pemerintah dalam bentuk uang untuk pembelian peralatan kesehatan pada masa pandemi Covid-19 RSUD Ciawi dan Cibinong. Penganggaran dana cadangan bantuan operasional kesehatan (BOK) tambahan gelombang IV tahun anggaran 2020, penganggaran dana hibah pariwisata dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, bantuan operasional sekolah reguler dan perubahan nomenklatur sekolah penerima bantuan operasional sekolah afirmasi dan bantuan operasional sekolah kinerja tahun anggaran 2020, penyesuaian alokasi anggaran pendapatan bagi hasil pajak/bukan pajak yang belum disalurkan tahun sebelumnya kepada Pemerintah Kabupaten Bogor, serta penambahan target pendapatan BLUD RSUD Ciawi,” imbuhnya.

Baca juga  Pertamina Foundation Ukir Senyum Anak-anak Korban Gempa Cianjur lewat Bantuan Pendidikan

Adapun gambaran kinerja keuangan daerah, untuk target pendapatan daerah setelah perubahan anggaran 2020 sebesar Rp. 7.796.175.823.514 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2020 sebesar Rp. 7.687.179.717.004 atau 98,60%.

Target belanja daerah pada APBD perubahan tahun 2020, Rp8.901.471.622.514 terealisasi sebesar Rp. 8.405.493.580.579 atau 94,43%.

Untuk target pembiayaan sebesar Rp. 1.105.295.799.000 terealisasi sebesar Rp. 1.105.295.799.163,97 atau 100%.

Selanjutnya, jumlah program/kegiatan tahun 2020 terdiri atas 436 program dan 5.682 kegiatan dengan capaian belanja langsung sebesar 92,49%, tingkat capaian kinerja program atau outcome sebesar 93,54% dan tingkat capaian indikator kinerja output sebesar 94,23%. [] Hari/Diskominfo Kabupaten Bogor

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top