Ade Yasin Paparkan Sejumlah Langkah Serius Pemkab Bogor Jaga Lingkungan
BOGOR-KITA.com, CIBINONG – Bupati Bogor Ade Yasin paparkan sejumlah langkah serius pemerintah kabupaten Bogor untuk menjaga lingkungan, tidak saja untuk mencegah bencana alam di Kabupaten Bogor tetapi juga mencegah banjir ke Jakarta.
Langkah serius itu tidak saja terkait pembangunan waduk tetapi juga mendorong ibu ibu rumah tangga dalam program “Kabupatenku Green and Clean.”
Langkah serius itu dipaparkan Ade Yasin saat tampil sebagai pembicara dalam webinar Peringatan Hari Kartini bertajuk, “Menjaga Lingkungan di Masa Pandemi,” dari Pendopo Bupati Bogor, Cibinong, Rabu (21/4/2021).
Selain Ade Yasin, tampil sebagai pembicara sejumlah tokoh wanita, meliputi Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah KLHK RI Winarni, Bupati Probolinggo Tantriana Sari, Dirut Eksekutif Yayasan Alam Sehat Nurfebriani.
Ade Yasin mengatakan, konservasi untuk menjaga dan melestarikan lingkungan di Kabupaten Bogor, menjadi program prioritas sebagai upaya penanganan dan pencegahan bencana alam di Kabupaten Bogor yang berdampak terhadap daerah sekitar seperti, DKI Jakarta, Bekasi, Kota Bogor, dan Kota Depok.
“Salah satu upaya konservasi lingkungan yang kita lakukan salah satunya melakukan penanaman puluhan ribu veritifer secara masal di daerah zona merah bencana alam, sehingga alam lebih kuat karena ditanam pohon dengan akar yang kuat,” ujar Bupati.
Selain itu upaya menjaga dan melestarikan lingkungan Kabupaten Bogor juga dilakukan melalui rencana pembangunan lima waduk yang tersebar di beberapa wilayah, yakni, Waduk Sukamahi di Megamendung, Waduk Ciawi, Waduk Narogong, Cibeet dan Cijurey yang bekerja sama dengan Pemerintah Pusat.
“Meskipun harus mengorbankan beberapa lahan sawah seperti pembangunan Waduk Cibeet dan Cijurey, tapi untuk kepentingan bersama kita harus bisa korbankan persawahan yang cukup bagus. Ini sebagai wujud keseriusan kami dalam menangani persoalan bencana di zona rawan banjir. Kami juga sudah lakukan kerja sama dan komunikasi dengan kota-kota mitra seperti Bekasi, Jakarta dan Depok untuk mencegah terjadinya bencana alam,” Bupati menegaskan.
Dukatakan, Kabupaten Bogor memiliki 9 aliran sungai yang salah satunya mengalir langsung ke Jakarta seperti Cisadane dan Ciliwung.
Juga terdapat 7 lintasan sungai yang sering menyebabkan bencana banjir, yakni Cileungsi, Cikeas, Cidurian, Ciaruten, Cisadane, Cibeet dan Ciliwung yang mengalir ke Jakarta.
“Kita, Pemkab Bogor dengan Bekasi sudah lakukan kerja sama yang dituangkan dalam MoU penanggulangan pengendalian pencemaran dan pengendalian sampah di aliran Sungai Cileungsi dan Cikeas. Penanganan banjir ini harus terintegrasi dari hulu, tengah dan hilir, dan kolaborasi dengan beberapa daerah seperti Kota Bogor, DKI Jakarta dan Bekasi,” tukasnya.
Ade Yasin juga mengatakan Pemerintah Kabupaten Bogor tengah fokus mengembangkan wisata alam berbasis koservasi di desa-desa, dikelola oleh Bumdes.
Hal ini sejalan dengan misi pembangunan berkelanjutan, agar semua merasa berkepentingan menjaga lingkungan untuk tetap bersih lestari agar dapat menarik wisatawan dan mendapatkan manfaat ekonomi.
Berkenaan dengan peringatan Hari Kartini, Ade Yasin mengatakan bahwa Pemkab Bogor melibatkan banyak ibu rumah tangga dalam program “Kabupatenku Green and Clean”, yaitu dituangkan dalam Instruksi Bupati, di mana setiap desa diharuskan ada satu kampung ramah lingkungan, yang memilah dan mengelola sampah dari sumbernya yaitu rumah tangga.
“ini sangat melibatkan peran perempuan yaitu, para ibu rumah tangga, bagaimana memilah, mendaur ulang, dan menjadikan sampah rumah tangga lebih bernilai. Ini penting sebab sampah ini juga salah satu faktor penyebab banjir,” tegas Ade Yasin. [] Hari/Diskominfo Kabupaten Bogor