Kab. Bogor

Pandemi, Panen Petani Jagung di Desa Mekarsari Malah Melimpah

Kepala Desa (Kades) Mekarsari Kecamatan Rumpin, ikut melakukan panen raya jagung di Kampung Demplot RW 5 bersama Poktan Tunas Muda.
Kepala Desa (Kades) Mekarsari Kecamatan Rumpin, ikut melakukan panen raya jagung di Kampung Demplot RW 5 bersama Poktan Tunas Muda.

BOGOR-KITA.com, RUMPIN – Meski pandemi, ketekunan dan kerja keras para petani muda di Desa Mekarsari Kecamatan Rumpin di bidang pertanian telah terbukti dapat menghasilkan produksi panen dengan jumlah yang tinggi.

Hal ini dilakukan oleh Kelompok Tani Tunas Muda, di Kampung Demplot, RW 05, Dusun 1, Desa Mekarsari. Dalam giat panen raya tanaman jagung oleh kelompok tani Tunas Muda tersebut, dalam satu hektare lahan, mereka berhasil mendapatkan 11 ton jagung.

“Alhamdulillah, berkat bantuan dari pemerintah, meski pandemi namun hasil panen tanaman jagung kami justeru meningkat. Masa tanam sebelumnya, hasil panen biasanya cuma 8 ton, tapi panen saat ini mencapai 10 ton lebih,” ungkap Mad Yunus (32) Ketua Poktan Tunas Muda, Kamis (9/9/2021).

Baca juga  5 Kades di Kemang, Keluhkan Minimnya CSR Perusahaan

Ia menambahkan, proses masa tanam sekitar 120 hari (4 bulan-red). Hasil panen jagung dijual ke beberapa wilayah di Jawa Barat dan Banten seperti Bandung, Cianjur, Tangerang dan lainnya.

“Per-satu hektare lahan dihasilkan 11 ton jagung dengan harga jual per satu kilogram sebesar 5.000 rupiah. Alhamdulillah, dari setiap hektare ada keuntungan sekitar 8 juta rupiah,” tutupnya.

Kepala Desa Mekarsari, Hendrik yang ikut dalam giat panen raya jagung menjelaskan, wilayah desa yang dipimpinnya memiliki luas lahan pertanian sekitar 200 hektare lebih, terdiri dari sawah dan darat.

“Selain tanaman jagung, di desa ini para petani juga menanam sayuran dan buah – buahan,” ujar Hendrik.

Baca juga  UPDATE Corona Kabupaten Bogor 12 Agustus: 15 Positif

Ia mengungkapkan, dalam masa pandemi covid-19 ini, pihak Pemdes Mekarsari terus berupaya menjaga kestabilan produksi pertanian dan ketahanan pangan. Hal ini adalah bagian dari kegiatan pemulihan ekonomi desa di segala bidang.

“Kami terus lakukan kerjasama dengan Dinas Pertanian dan pihak lain untuk membantu masyarakat. Baik penyuluhan, pendampingan maupun bantuan permodalan. Di bidang pertanian, kami telah buat kelompok tani di setiap wilayah RW,” tutup Hendrik. [] Fahry

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top