BOGOR-KITA.com, DRAMAGA – Bank BNI Bogor mendukung upaya pemerintah menjalankan kebijakan stimulus perekonomian lanjutan terkait pemberian subsidi bunga bagi debitur bank dan perusahaan pembiayaan.
Hal ini dikemukakan Ferry Syarfari, Wakil Pimpinan BNI Sentra Kredit Kecil Bogor, dalam TechnosNet Webinar bertajuk “UMKM Indonesia Bangkit di Tengah Pandemi Corona,” yang diselenggarakan Direktorat Kawasan Sains Teknologi dan Inkubator Bisnis IPB University.
Dalam rilis dari IPB University kepada BOGOR-KITA.com, Rabu (19/5/2020), Ferry Syarfari mengatakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BNI mendukung upaya pemerintah dalam menjalankan kebijakan stimulus perekonomian lanjutan terkait pemberian subsidi bunga bagi debitur bank dan perusahaan pembiayaan. Dikataan OJK dan pemerintah akan menyiapkan ketentuan pelaksanaan program stimulus.
“Subsidi bunga akan diberikan untuk enam bulan, dengan besaran subsidi suku bunga untuk kluster sampai dengan 500 juta sebesar 6 persen untuk tiga bulan pertama, dan 3 persen untuk tiga bulan kedua. Subsidi bunga untuk kluster diatas 500 juta sampai dengan 10 Milyar sebesar 3 persen untuk 3 bulan pertama dan 2 persen untuk 3 bulan kedua,” terangnya.
Solusi pembiayaan bisnis yang ditawarkan oleh BNI adalah dengan layanan KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan BNI Wirausaha.
Bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan usahanya maka dapat mengajukan modal dalam bentuk KUR.
“Kalau KUR pengalamannya minimal 6 bulan. Suku bunga sesuai dengan Permenko Perekonomian, dengan suku bunga KUR pada tahun 2020 sebesar 6 persen efektif per tahun,” tambahnya.
Adapun BNI Wirausaha digunakan untuk menambah modal usaha, mengganti modal usaha, melakukan take over, ekspansi usaha produktif, dan investasi.
BNI Wirausaha persyaratannya mudah, cicilannya ringan, dan prosesnya cepat. Yang layak untuk mendapatkan BNI Wirausaha secara umum adalah pengalaman usah minimal 1 tahun dan tidak tercatat DHN (Daftar Hitam Nasional) dan tidak tergolong debitur macet.
Sementara itu, Dr Indra C Uno dari Inotek dalam presentasinya menyampaikan bahwa peluang UMKM memiliki potensi besar apabila mampu dimanfaatkan karena jumlah bisnis Indonesia didominasi UMKM dan menyumbang 60 persen pendapatan negara dengan jumlah UMKM sebesar 99,99 persen. Hal ini menyebabkan ketika terjadi pandemi, maka yang paling berdampak adalah usaha mikro. Terlebih mayoritasnya usaha mikro berbasis offline dengan dominasi sektor kuliner sebesar 41,69 persen.
“Wirausaha adalah kunci mengubah dunia, karena memiliki kemampuan untuk memberikan kekuatan dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang akan dikembalikan pada setiap individu. Proses pikir dalam mendampingi para calon wirausaha dan entrepreneur antara lain adalah pelatihan dan pendampingan usaha, membuka usaha dan mendatangkan penghasilan, terhindar dari ancaman pengangguran, menciptakan satu lapangan kerja untuk dirinya sendiri. Dalam hal ini maka ruhnya adalah pendampingan dan ujungnya adalah menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri,” jelas Indra. [] Admin