BOGOR-KITA.com, BANDUNG – Pejabat Bank Indonesia (BI) perwakilan Jawa Barat diganti. Dari pejabat sebelumnya yakni Doni P Joewono, kini dijabat oleh Herawanto. Acara pengukuhan Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat, berlangsung di gedung BI jalan Braga, Kota Bandung, Jum’at (7/2/2020).
Doni kini menduduki posisi yang baru sebagai Kepala Departemen Sumber Daya Manusia (SDM), Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta. Sedangkan Herawanto, sebelumnya adalah Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Pengukuhan dilakukan oleh Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior BI.
Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, anggota DPR-RI dan DPRD Jawa Barat, Wakil Walikota Bandung, serta pimpinan pemerintah daerah, dan para tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu Destry, menyampaikan bahwa pengukuhan yang dilaksanakan merupakan tindak lanjut dari pelantikan dan serah terima jabatan pada 9 Januari 2020 di Jakarta kepada 45 pimpinan satuan kerja di BI dari kantor pusat maupun kantor.
Dijelaskannya, pergantian pimpinan ini merupakan langkah strategis sebagai bagian dari transformasi organisasi BI, untuk mewujudkan menjadi Bank Sentral. “Ini merupakan visi BI, yang berkontribusi secara nyata terhadap perekonomian dan terbaik diantara negara emerging markets,” ujarnya.
Oleh karena itu, perlu upaya penguatan peran Kantor Perwakilan di seluruh wilayah Indonesia, agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan di wilayah masing-masing, harapnya.
Sebagai Kepala Perwakilan BI yang baru, Herawanto menyampaikan pula menurutnya BI siap melakukan langkah sinergis dan kolaboratif dengan segenap mitra strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi dan pengembangan ekonomi daerah.
“Jawa Barat yang merupakan provinsi strategis bagi perekonomian nasional, dengan dominasi sektor industri pengolahan dan jumlah penduduk yang relatif besar, tantangannya juga tidak mudah,” kata Herawanto.
Sementara itu, Gubernur Ridwan Kamil mengatakan bahwa Jabar selalu menjadi tujuan investor bahkan investasi. Terutama dari luar negeri menjadi yang tertinggi di Indonesia.
“Kami berharap BI bisa memberikan data yang akurat dan menyederhanakan bahasa, agar kami mengerti kondisi ekonomi,” ucap Gubernur. [] Roni