BOGOR-KITA.com – Berlokasi di Jalan Tamansari No. 71, Bandung, Reaktor TRIGA 2000 merupakan salah satu objek tekno wisata.
Memangnya Reaktor Triga 2000 itu apa? Adalah, penghasil radioisotop. Nah, apa lagi itu arti radioisotop? Selain itu, memangnya bentuk benda yang disebut Reaktor Triga 2000 unik? Seunik apa?
Reaktor Triga 2000 tidak lebih dari benda yang jelas tidak seindah sebuah danau, atau tidak warna wani seperti pelangi atau burung cenderawasih.
Yang berwarna-warni adalah manfaatnya.
Tinggalkan istilah-istilah teknis itu. Terpenting sekarang apa manfaatnya? Ternyata sangat luar biasa.
Kepala Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Jupiter Sitorus Pane mengatakan, Reaktor Triga 2000 difungsikan sebagai penghasil radioisotop yang sangat dibutuhkan di dunia kesehatan, industri, dan lingkungan.
Radioisotop dalam bidang kedokteran seperti Teknetum-99 (Tc-99) bila disuntikkan ke dalam pembuluh darah, kemudian diserap oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung. Sebaliknya, TI-201 akan diserap oleh jaringan sehat pada organ jantung. Kedua isotop ini bermanfaat untuk mendeteksi kerusakan jantung pada manusia;
Adalagi Lodin -123. Gunanya untuk mendeteksi penyakit otak atau untuk mengetahui gangguan ginjal. Kemudaian, Kobalt-60 (Co-60) atau radium-60 berfungsi untuk terapi dan mematikan sel kanker dan tumor karena dapat menghasilkan radiasi gamma. Lalu Karbon-14 (C-14) digunakan untuk mencari ketidaknormalan pada diabetes dan anemia.
Dalam bidang pertanian radioisotop berguna untuk membuat benih tumbuhan lebih unggul dibandingkan dengan induknya, pupuk yang mengandung N-15 dipantau dengan alat pencacah, jika tidak terdeteksi adanya radiasi, berarti pupuk diserap oleh tanaman dengan sempurna.
Radioisotop dalam bidang industri sangat berguna digunakan untuk pengawetan kayu atau barang-barang seni serta mendeteksi kebocoran pipa. Dan lain sebagainya.
Radioisotop dalam bidang hidrologi digunakan untuk mempelajari kecepatan aliran sungai, atau menyelidiki kebocoran pipa air di bawah.
Menurut Jupiter, produk Reaktor TRIGA 2000 antara lain Bromium-82 digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa dan telah berhasil diterapkan untuk tes kebocoran heat exchanger (HX) di PT. Asahimas Chemical, Cilegon pada tanggal 9 Mei 2018 serta Iodium-131 yang banyak digunakan di bidang kesehatan, kedokteran nuklir, contohnya digunakan untuk terapi tyroid.
Bukan hanya itu, Reaktor TRIGA 2000 sekaligus dimanfaatkan untuk pelatihan operator dan supervisor reaktor, petugas dan supervisor perawat reaktor, petugas proteksi radiasi, petugas dan supervisor pengolahan radioisotop dan senyawa bertanda, petugas dan supervisor Analisis Aktivasi Neutron, ahli netronik, ahli thermohidrolik reaktor, radiokimia, dan radiofarmasi.
Sejak Soekarno
Jupiter mengemukakan Reaktor Triga 2000 ini adalah reaktor riset pertama yang dimiliki Indonesia. Usianya sudah cukup tua. Pada 20 Februari 2019 genap berusia 54 tahun, dan hingga saat ini Reaktor TRIGA 2000 itu tetap beroperasi dan berfungsi dengan baik.
Reaktor dengan kapasitas awal 250 Kw, diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden pertama RI, Soekarno pada tahun 1965 yang menandai babak awal perkembangan teknologi nuklir di Indonesia.
Pada tahun 1971 daya reaktor ditingkatkan dari 250 kW menjadi 1000 kW yang selanjutnya pada bulan April 1996 dilakukan peningkatan daya untuk kedua kalinya hingga mencapai 2000 kW.
“Proses up-grading ini telah dilaksanakan sampai tahap commissioning nuklir dan pencapaian daya 2000 kW dan nama reaktor diubah menjadi Reaktor TRIGA 2000 dan diresmikan pengoperasiannya oleh Wakil Presiden RI Megawati Soekarnoputri pada tanggal 24 Juni 2000,” katanya.
Reaktor TRIGA 2000, sejak tahun 2011 hingga 2016 sempat dihentikan operasinya dikarenakan batang kendali reaktor sudah melebihi batas operasinya yakni jumlah fraksi bakar terhadap bahan bakarnya telah melebihi yang dipersyaratkan yakni 50 persen serta perlunya dilakukan penguatan struktur gedung reaktor untuk mengantisipasi apabila terjadi kecelakaan sebagaimana yang telah direkomendasikan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
“Agar reaktor tetap dapat beroperasi dengan aman dan selamat dalam melayani masyarakat, BATAN berupaya membuat batang kendali sendiri dengan memanfaatkan material dari dalam negeri dan melakukan penguatan struktur gedung reaktor,” kata Jupiter, di Gedung PSTNT, Bandung, Senin (18/2/2019).
Jupiter menyatakan, sejak 29 Mei 2017, reaktor TRIGA 2000 dioperasikan kembali setelah mendapatkan izin operasi dari Bapeten dan perlunya program pendayagunaan reaktor yang efektif dan efisien, sehingga keberadaan reaktor dapat memberi manfaat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
“Program pendayagunaan reaktor ditujukan untuk meningkatkan penguasaan teknologi nuklir bangsa Indonesia,” katanya.
Untuk lebih memperkenalkan kepada masyarakat, akan digelar pameran hasil penelitian dan pengembangannya terkait dengan pemanfaatan reaktor. Ini dapat menjadi ajang diseminasi hasil litbang PSTNT kepada masyarakat umum, lembaga pendidikan, dan lembaga pemerintah yang telah maupun yang berpotensi memanfaatkan reaktor TRIGA 2000 baik untuk penelitian maupun produksi radioisotop,” kata Jupiter.
Dengan pameran tersebut, Jupiter juga berharap seluruh masyarakat dapat terus mengenal dan memahami perkembangan teknologi nuklir serta pemanfaatannya bagi kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
“Kita berharap, reaktor TRIGA 2000 dapat dijadikan sebagai salah satu tujuan tekno wisata untuk wilayah Bandung dan Jawa Barat,” katanya. [] Admin/Situs Pemdaprov Jabar