Kab. Bogor

Tumbuhkan Toleransi Agama, UIII Gelar Diskusi dan Dialog Antar Iman

BOGOR-KITA.com, BOGOR – Untuk menumbuhkan nilai toleransi beragama, Fakultas Studi Islam, Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) bekerjasama dengan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) menggelar dialog antar iman di Kampus Mubarok Bogor, Jumat (17/10/2025).

Peserta terdiri dari tokoh komunitas lintas-mazhab seperti NU, Muhammadiyah, Syiah, Ahmadiyah dan mahasiswa perguruan tinggi lintas-mazhab, termasuk alumni pelatihan kader ulama (PKU) MUI.

“Tujuan utamanya adalah bagaimana kita menumbuhkan toleransi dan moderasi beragama di tengah masyarakat, di mana kampus UIII ini memiliki tanggung jawab moril sebagai dunia akademik. Kita sudah cukup berkiprah di dunia internasional. Kita juga tidak lupa bahwa, punya kewajiban moril untuk terus memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat yang ada di sekitar UIII,” ujar Dr. A. Mughzi Abdillah, Dosen Fakultas Studi Islam UIII.

Mughzi menilai, Bogor memiliki masyarakat yang hetereogen. Hal ini membuat dinamika yang naik turun antara sekte-sekte Muslim yang ada di Bogor.

Baca juga  Ade Yasin Sebut KUPA dan PPAS-P 2020 Fokus pada Pemulihan Ekonomi dan Pelayanan Sosial

“Artinya Bogor itu kota hujan yang cukup panas secara hubungan sosial teologisnya cukup naik turun dinamikanya tinggi,” ujar Mughzi.

Dengan demikian Mughzi menekankan pentingnya dialog dan diskusi.

“Tantangan utamanya adalah bagaimana insan dan masyarakat di Bogor ini tidak terjebak pada cara berfikir sumbu pendek. Yang kedua peningkatan literasi, cuma masyarakat kita itu lebih mudah untuk tersulut daripada untuk membaca. Jadi (-red) jalan tengahnya adalah diskusi karena ketika disuruh membaca itu agak susah. Tapi dengan diskusi dia mulai ngerti maksudnya seperti ini ya, karena sering sekali kita terjebak pada prejudice prejudice yang salah..,” terang Mughzi.

Diwawancara usai acara, Wa Ode Zainab Zilullah Toresano, Ph.D, Dosen STAI Sadra yang tampil sebagai narasumber juga sependapat dengan Mughzi soal pentingnya dialog dan diskusi.

Baca juga  Rudy Susmanto Ucapkan Selamat Hari Bhayangkara ke-78

“Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk kita li ta’arufu tadi yang saling mengenal mazhab lain gitu, atau aliran lain itu ya salah satunya dengan dialog gitu ya dengan diskusi. Karena kenapa kalau dalam dialog itu kan berarti di sini kita sama sama punya kerendahan hati untuk mendengar. Kemampuan untuk mendengar itu kan suatu skill yang saat ini tuh sudah luput ya dari masyarakat kita karena kan mereka masing masing ego merasa bahwa pandangannya lah yang paling benar,” ujar Zainab.

“Menurut saya ini dialog sangat penting ya, karena di sini kita dalam posisi yang setara baik kan? Tidak ada namanya subordinasi antara entah mayoritas atau minoritas dan label label macam apapun,” lanjut Zainab.

Baca juga  Burhanudin Pensiun, Suryanto Putra Resmi Jabat PJ Sekda Kabupaten Bogor

Dia berharap ada tindak lanjut dari kegiatan diskusi dan dialog ini.

“Saya sangat berharap banyak sih dari forum ini. Semoga ada follow up. Dari yang tadi disampaikan kan dari pihak UIII itu tadi bahwa ada rekomendasi rekomendasi yang bisa nanti difollow up ke MUI atau misalnya pihak yang berwenang misalnya Kemenag sendiri,” tandasnya.

Diskusi ini juga disambut baik oleh JAI. Hal ini sebagaimana disampaikan mubaligh daerah wilayah kampus Mubarok Bogor Buldan Burhanudin.

“Acara ini sangat bagus, dan ini harus ditindaklanjuti karena apa? Karena acara acara seperti ini bisa menjadi jembatan bisa menjadi wadah ya untuk memecah kebuntuan ya gitu. Saya kira ini sangat bagus bagi teman teman muda ya untuk lebih terus dimobilisasi itu supaya lebih bagus ke depannya,” ujar Buldan. [] Hari

Klik untuk berkomentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

To Top